Untuk mempertahankan pelanggan agar tetap datang, Wayan dan Dayu pun berinovasi dengan membuat aneka macam sambal. Mulai dari sambal kecap, sambal terasi, sambal kacang hingga sambal matah khas Bali. Sambal dari Indonesia ternyata disukai oleh orang Meksiko karena rasa pedasnya berbeda dengan sambal salsa yang mereka punya.
Warung Makan juga berkomitmen memberikan pelayanan yang membuat para tamu nyaman. Koneksi internet wifi di Warung Makan tergolong cepat dan bisa diakses oleh siapa saja dengan memasukkan password yang diinformasikan lewat tempelan di masing-masing meja. Sambil menikmati makanan Indonesia, para tamu juga akan dihibur dengan alunan musik khas Indonesia seperti musik rindik Bali, gending gamelan Jawa dan lagu-lagu tradisional lainnya.
Meskipun Eny, Wayan dan Dayu memiliki kemampuan berbahasa Spanyol yang baik, namun mereka tetap tidak ingin sampai ada kesalahan komunikasi dengan tamu-tamu dari warga lokal. Oleh karena itu, Eny mempekerjakan dua orang Meksiko sebagai pelayan. Mereka bisa membantu apabila ada istilah-istilah khusus yang susah disampaikan oleh Wayan dan Dayu saat menjelaskan makanan Indonesia yang sedang dipesan para tamu.
Jadi, jangan hanya orang Indonesia saja yang hobi makan tacos dan nachos. Orang Meksiko juga harus keranjingan makan rendang atau ayam geprek.
Salam diplomasi budaya Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H