Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kiprah Rumah Makan Indonesia di Meksiko

4 Maret 2018   15:59 Diperbarui: 5 Maret 2018   17:25 2299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama Chef Wayan (dokumentasi pribadi).

Untuk mempertahankan pelanggan agar tetap datang, Wayan dan Dayu pun berinovasi dengan membuat aneka macam sambal. Mulai dari sambal kecap, sambal terasi, sambal kacang hingga sambal matah khas Bali. Sambal dari Indonesia ternyata disukai oleh orang Meksiko karena rasa pedasnya berbeda dengan sambal salsa yang mereka punya.

Aneka sambal di Warung Makan (dokumentasi pribadi).
Aneka sambal di Warung Makan (dokumentasi pribadi).
Karena sambal adalah salah satu kekuatan dari Warung Makan, mereka pun rela mengeluarkan uang lebih untuk mengimpor beberapa bahan baku dari Indonesia agar rasanya tetap otentik. Disamping sambal, mereka menjual beberapa produk yang didatangkan langsung dari Indonesia seperti Teh Botol, Indomie dan bermacam jenis kerupuk. Selain itu, minuman dan hidangan penutup ala Indonesia seperti Kopi Luwak, Es Campur, Bubur Ketan Hitam, Bubur Mutiara Pandan dan Es Campur pun disajikan.

Warung Makan juga berkomitmen memberikan pelayanan yang membuat para tamu nyaman. Koneksi internet wifi di Warung Makan tergolong cepat dan bisa diakses oleh siapa saja dengan memasukkan password yang diinformasikan lewat tempelan di masing-masing meja. Sambil menikmati makanan Indonesia, para tamu juga akan dihibur dengan alunan musik khas Indonesia seperti musik rindik Bali, gending gamelan Jawa dan lagu-lagu tradisional lainnya.

Meskipun Eny, Wayan dan Dayu memiliki kemampuan berbahasa Spanyol yang baik, namun mereka tetap tidak ingin sampai ada kesalahan komunikasi dengan tamu-tamu dari warga lokal. Oleh karena itu, Eny mempekerjakan dua orang Meksiko sebagai pelayan. Mereka bisa membantu apabila ada istilah-istilah khusus yang susah disampaikan oleh Wayan dan Dayu saat menjelaskan makanan Indonesia yang sedang dipesan para tamu.

Salah satu sudut ruangan di Warung Makan (dokumentasi pribadi).
Salah satu sudut ruangan di Warung Makan (dokumentasi pribadi).
Eny, Wayan dan Dayu berharap, Warung Makan Indonesia dapat semakin diterima secara luas oleh warga Meksiko. Rumah makan yang buka setiap hari ini diharapkan juga bisa berperan dalam upaya memperkenalkan kuliner sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.

Jadi, jangan hanya orang Indonesia saja yang hobi makan tacos dan nachos. Orang Meksiko juga harus keranjingan makan rendang atau ayam geprek.

Salam diplomasi budaya Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun