Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Optimisme Indonesia Juarai Kembali Piala Thomas

11 Februari 2018   23:50 Diperbarui: 12 Februari 2018   01:42 2482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para punggawa tunggal putra Indonesia. (Foto: PBSI)

Ajang yang juga dijadikan sebagai kualifikasi menuju Piala Thomas 2018 ini bisa dianggap sebagai "pemanasan" bagi tim putra kita. Indonesia berhasil mengalahkan Tiongkok dengan skor 3-1 di partai final dan memastikan piala yang pada tahun 2016 juga direbut Indonesia itu tetap bertahan di Cipayung.

Tim Indonesia bersama piala Kejuaraan Beregu Asia 2018. (Foto: PBSI)
Tim Indonesia bersama piala Kejuaraan Beregu Asia 2018. (Foto: PBSI)
Perjalanan Indonesia mempertahankan gelar di Kejuaraan Beregu Asia 2018 ini menyisakan beberapa catatan penting yang semakin menguatkan optimisme publik Tanah Air akan berakhirnya kerinduan pada Piala Thomas. Kali ini Indonesia memang selangkah lebih siap dibandingkan pada tahun 2016 lalu.

Tunggal putra adalah nomor yang sangat krusial di ajang beregu seperti Piala Thomas. Hal itu karena dari lima partai yang dipertandingkan, tiga diantaranya adalah tunggal putra. Tak hanya itu, tunggal putra juga menjadi partai pertama yang dilabeli sebagai pembuka jalan bagi rekan-rekan yang bertanding berikutnya. Kemenangan atau kekalahan di partai pertama punya pengaruh yang cukup besar secara psikologis bagi pemain-pemain yang turun di partai kedua dan ketiga.

Di Kejuaraan Beregu Asia 2018 yang berlangsung di Alor Setar, Malaysia ini, Indonesia menempatkan Jonatan Christie sebagai tunggal pertama. Jonatan punya peringkat dunia yang lebih baik dibandingkan Ginting pada saat pendaftaran nama-nama pemain bulan Januari lalu. Ginting menjadi tunggal kedua dan kemudian dilapis oleh Ihsan Maulana Mustofa atau Firman Abdul Kholik sebagai tunggal ketiga.

Tanggung jawab sebagai tunggal pertama sukses diemban oleh Jonatan yang tidak pernah kalah selama 6 kali bermain. Hebatnya lagi, tiga diantara enam kemenangan itu diraih Jonatan atas pemain yang berperingkat di atasnya yaitu Srikanth Kidambi (India) di babak grup, Son Wan Ho (Korea Selatan) di semifinal dan Shi Yuqi (Tiongkok) di final. Banyak orang yang tak menyangka Jonatan mampu meraih pencapaian ini karena prestasinya yang kurang konsisten di tahun 2017 lalu.

Kemenangan Jonatan sebagai tunggal pertama diakui membantu membawa semangat positif bagi pemain-pemain yang beraksi di partai berikutnya. Hal itu disampaikan oleh Susi Susanti selaku Manajer Tim dan beberapa pemain ganda putra seperti Mohammad Ahsan, Angga Pratama dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Dalam partai-partai sengit yang mempertemukan pemain-pemain dengan kekuatan seimbang seperti melawan Jepang di perempatfinal dan Korea Selatan di semifinal, skor 1-0 untuk Indonesia di partai pertama adalah suatu keuntungan besar.

Saat Piala Thomas 2018 yang akan digelar Bangkok pada tanggal 20-27 Mei besok, Jonatan kemungkinan besar tidak akan menjadi tunggal pertama. Posisinya akan digantikan oleh Anthony Ginting yang peringkat dunianya melesat dalam dua minggu terakhir setelah meraih juara di Indonesia Masters 2018. Per 8 Februari 2018, Ginting berada di peringkat 9 sementara Jonatan di peringkat 13.

Jonatan Christie tak terkalahkan di Alor Setar minggu ini. (Foto: PBSI)
Jonatan Christie tak terkalahkan di Alor Setar minggu ini. (Foto: PBSI)
Kita berharap agar Ginting mampu melakukan hal yang telah Jonatan lakukan. Bermain dengan tenang dan percaya diri meskipun tahu bahwa tanggung jawabnya sebagai tunggal pertama cukup besar. Melihat ketenangan bermain Ginting saat mengalahkan Chen Long dan Chou Tien Chen di Indonesia Masters 2018 lalu, kita yakin pemain yang mengidolakan Taufik Hidayat ini sanggup memenuhi harapan itu.

Sementara itu, Jonatan sebagai tunggal kedua juga diberikan ekspektasi untuk bisa tampil luar biasa dan tak terkalahkan di Bangkok nanti, seperti halnya di Alor Setar kemarin. Banyak pecinta bulutangkis Indonesia yang memuji Jonatan sebagai pemain yang penampilannya seolah berubah drastis saat di kejuaraan beregu dibandingkan di perorangan. Aura dan semangat kebersamaan tim disinyalir menjadi bahan bakar yang menyalakan daya juang dan kegigihan Jonatan di Alor Setar kemarin.

Apabila ada catatan yang bernada kurang positif yang harus diperhatikan oleh PBSI, maka itu adalah kesiapan tunggal ketiga Indonesia.

Di Alor Setar, Indonesia memasukkan nama Ihsan dan Firman dalam tim. Ihsan tampil baik saat menjadi penentu kemenangan Indonesia atas India di babak grup. Namun penampilannya angin-anginan saat melawan Jeon Hyeok Jin dari Korea Selatan di semifinal. Ihsan kalah dua set langsung dari Jeon yang secara usia dan jam terbang tidak beda jauh dari dirinya. Bila Ihsan dibawa ke Bangkok nanti, semoga ia bisa lebih konsisten.

Firman sudah sejak dua tahun terakhir menjadi bulan-bulanan para pecinta bulutangkis Indonesia karena prestasinya yang buruk di berbagai turnamen perseorangan. Yang terbaru adalah pada Indonesia Masters 2018 kemarin ketika ia bahkan tidak sanggup lolos dari babak kualifikasi karena kalah dari pemain muda Thailand, Kantaphon Wangcharoen. 

Namun di luar dugaan ia menjadi bintang yang menyelamatkan Indonesia dari kekalahan saat partai semifinal Indonesia melawan Korea Selatan harus diselesaikan dengan partai kelima. Di set ketiga, ia mampu membalikkan keadaan dari tertinggal 14-20 menjadi menang 22-20 atas Lee Dong Keun yang lebih senior darinya. Semoga kejutan manis seperti ini bisa dihadirkan lagi oleh Firman bila ia ikut ke Bangkok nanti.

Para punggawa tunggal putra Indonesia. (Foto: PBSI)
Para punggawa tunggal putra Indonesia. (Foto: PBSI)
Catatan lain yang makin menggelorakan keyakinan kita akan kemampuan tim putra Indonesia adalah kekuatan lengkap dari para pemain ganda putra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun