Beberapa hari terakhir, warganet banyak memperbincangkan foto Ibu Iriana Joko Widodo yang sedang makan malam dengan posisi duduk diapit oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Amerika Serikat yang penuh kontroversi, Donald Trump. Di acara yang merupakan salah satu rangkaian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Da Nang, Vietnam itu, Ibu Iriana tampak terlibat percakapan dengan Presiden Trump.
Meskipun tidak diketahui apa isi obrolan keduanya, namun warganet cukup kreatif atau malah bisa dibilang usil dengan membuat sejumlah meme yang menggambarkan seolah-olah Ibu Iriana sedang 'digoda' oleh Presiden Trump yang dikenal 'playboy' itu. Terlebih lagi, Presiden Jokowi terlihat menoleh ke arah mereka sehingga mendukung 'bumbu-bumbu drama' pada meme tersebut bahwa Presiden Jokowi cemburu. Ada-ada saja ya!
Banyak orang yang menganggap bahwa kehadiran Ibu Iriana pada momen-momen tersebut adalah suatu formalitas belaka. Beberapa orang yang tidak suka pada sosok presiden kita malah dengan sembrono menyebutnya sebagai 'pemborosan uang negara'. Namun sebenarnya, ada banyak hal yang dilakukan ibu negara saat di luar negeri yang lebih dari sekedar mendampingi perjalanan suaminya.
Dalam pertemuan-pertemuan internasional yang diikuti oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan seperti APEC, ASEAN, G-20 dan sejenisnya, negara tuan rumah selalu menyiapkan program khusus bagi para istri atau suami pendamping yang umum disebut sebagai spouse program. Dalam program itu, mereka akan diajak untuk terlibat dalam aneka kegiatan sosial budaya dan pariwisata sementara para suami atau istri mereka sedang berkutat dengan agenda sidang di ruang pertemuan.
Dari keikutsertaan Ibu Iriana di banyak spouse program, ada sejumlah hal yang menarik dan nampaknya belum banyak diketahui oleh orang-orang di Indonesia. Padahal dari hal-hal seperti inilah kita bisa mengetahui bahwa kegiatan beliau di luar negeri bukan sekedar mendampingi Presiden Jokowi saja. Berikut beberapa diantaranya:
1. Mengenalkan Kekayaan Kain Indonesia
Ibu Iriana tidak pernah lepas dari busana khas Indonesia saat sedang berada di luar negeri. Pilihan busana beliau juga sangat bagus dan berselera tinggi. Nampaknya ada penasehat khusus tentang fashion di dalam tim kepresidenan. Ibu Iriana selalu menggunakan kebaya yang dipadukan dengan kain-kain dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari batik, songket, tenun, tapis, endek, dan lain-lain. Beliau juga menata rambutnya dengan sanggul yang sederhana sehingga memperkuat aura kecantikan perempuan Indonesia dalam dirinya.
2. Aktif dalam Bergaul dan Berdiplomasi
Di masa-masa awal pemerintahan Presiden Jokowi, banyak orang yang meragukan kemampuan Ibu Iriana menjalankan diplomasi ala ibu negara seperti halnya yang dulu dilakukan oleh Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini dikarenakan oleh kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki oleh Ibu Iriana tidak sebagus Ibu Ani.
Namun hal itu tampaknya perlahan mulai ditepis oleh Ibu Iriana seiring bertambahnya pengalaman beliau sebagai seorang ibu negara. Meskipun selalu didampingi oleh seorang penerjemah resmi dari Kementerian Luar Negeri, namun Ibu Iriana tidak kalah aktif dalam berdiplomasi dengan para istri kepala negara.
Ibu Iriana bahkan beberapa kali mengambil inisiatif untuk mencairkan suasana seperti saat beliau mengajak ibu-ibu negara lainnya berfoto bersama saat berkunjung ke situs warisan dunia Hoi An di Vietnam dalam spouse program KTT APEC minggu lalu. Dalam foto yang dirilis oleh Sekretariat Kabinet, Nampak penerjemah resmi beliau, Marlisa Soepeno dimintai tolong untuk mengambil gambar Ibu Iriana yang berpose dengan istri perdana menteri dari Singapura, Thailand dan Papua Nugini.
Selain itu, Ibu Iriana juga menceritakan tentang kegiatan sosial yang selama ini menjadi perhatiannya di Indonesia seperti masalah pencegahan kanker serviks dan pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD). Hal ini kemudian ditimpali oleh cerita serupa dari para istri kepala negara lainnya sehingga kemudian muncul diskusi dan tukar pengalaman diantara mereka. Bukan tidak mungkin bila kemudian berkembang rencana kerjasama bilateral atau multilateral untuk isu-isu sosial tersebut.
3. Memamerkan Gestur Penuh Makna
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kehadiran para first lady di luar negeri tak luput dari sorotan kamera para wartawan. Mereka mengikuti langkah-langkah para perempuan yang konon sering berperan sebagai penasehat pribadi bagi suami-suami mereka dalam menjalankan roda pemerintahan ini.
Entah disadari  atau tidak, Ibu Iriana sering melakukan beberapa hal yang mengisyaratkan makna tertentu. Bagi sejumlah orang yang jeli, beberapa gestur Ibu Iriana ini kemudian diterjemahkan menjadi suatu hal yang bukan cuma kebetulan.
Sebagai contoh adalah pada saat KTT ASEAN ke-29 di Vientiane, Laos tahun lalu. Ibu Iriana tampak sangat akrab dengan Madam Rosmah Mansor, istri Perdana Menteri Malaysia. Keduanya bahkan bergandengan tangan saat berjalan memasuki gedung. Hal ini berbeda dari biasanya karena Ibu Iriana tidak melakukan hal serupa dengan first lady dari negara-negara ASEAN lainnya.
Demikianlah beberapa hal yang dapat menjadi contoh bagaimana sosok ibu negara di saat mendampingi perjalanan dinas presiden ke luar negeri. Semoga diplomasi yang sudah dan akan terus dijalankan oleh Ibu Iriana di forum global itu dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi upaya Indonesia menjalin kerjasama dan persahabatan dengan negara-negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H