Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ibu Negara yang Tak Sekadar Mendampingi Presiden

13 November 2017   05:18 Diperbarui: 13 November 2017   05:32 3106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Iriana dan Madam Rosmah nampak mesra bergandeng tangan di KTT ASEAN 2016. Sumber foto: tempo.com.

Beberapa hari terakhir, warganet banyak memperbincangkan foto Ibu Iriana Joko Widodo yang sedang makan malam dengan posisi duduk diapit oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Amerika Serikat yang penuh kontroversi, Donald Trump. Di acara yang merupakan salah satu rangkaian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Da Nang, Vietnam itu, Ibu Iriana tampak terlibat percakapan dengan Presiden Trump.

Meskipun tidak diketahui apa isi obrolan keduanya, namun warganet cukup kreatif atau malah bisa dibilang usil dengan membuat sejumlah meme yang menggambarkan seolah-olah Ibu Iriana sedang 'digoda' oleh Presiden Trump yang dikenal 'playboy' itu. Terlebih lagi, Presiden Jokowi terlihat menoleh ke arah mereka sehingga mendukung 'bumbu-bumbu drama' pada meme tersebut bahwa Presiden Jokowi cemburu. Ada-ada saja ya!

Ibu Iriana bersama Presiden Trump dan Presiden Jokowi. Sumber foto: detik.com.
Ibu Iriana bersama Presiden Trump dan Presiden Jokowi. Sumber foto: detik.com.
Sebagai seorang ibu negara, sudah menjadi kewajiban bagi Ibu Iriana untuk mendampingi Presiden dalam melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Selain berkunjung ke negara-negara sahabat, keduanya juga hadir pada berbagai pertemuan internasional yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Hampir di semua perjalanan dinas yang dilakukan Presiden Jokowi, kita bisa melihat Ibu Iriana turut serta.

Banyak orang yang menganggap bahwa kehadiran Ibu Iriana pada momen-momen tersebut adalah suatu formalitas belaka. Beberapa orang yang tidak suka pada sosok presiden kita malah dengan sembrono menyebutnya sebagai 'pemborosan uang negara'. Namun sebenarnya, ada banyak hal yang dilakukan ibu negara saat di luar negeri yang lebih dari sekedar mendampingi perjalanan suaminya.

Dalam pertemuan-pertemuan internasional yang diikuti oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan seperti APEC, ASEAN, G-20 dan sejenisnya, negara tuan rumah selalu menyiapkan program khusus bagi para istri atau suami pendamping yang umum disebut sebagai spouse program. Dalam program itu, mereka akan diajak untuk terlibat dalam aneka kegiatan sosial budaya dan pariwisata sementara para suami atau istri mereka sedang berkutat dengan agenda sidang di ruang pertemuan.

Ibu Iriana saat mengikuti 'spouse program' di KTT ASEAN ke-30 di Manila. Sumber foto: detik.com.
Ibu Iriana saat mengikuti 'spouse program' di KTT ASEAN ke-30 di Manila. Sumber foto: detik.com.
Pada kesempatan inilah, para istri atau suami dari para pemimpin dunia itu akan saling berinteraksi. Tidak jarang mereka kemudian terlibat dalam diskusi ringan di sela-sela kunjungan ke situs wisata di negara tuan rumah. Program ini juga biasanya mengundang perhatian para jurnalis yang meliput sehingga para istri atau suami ini tidak kalah eksis dengan pasangan mereka yang memang seorang tokoh penting.

Dari keikutsertaan Ibu Iriana di banyak spouse program, ada sejumlah hal yang menarik dan nampaknya belum banyak diketahui oleh orang-orang di Indonesia. Padahal dari hal-hal seperti inilah kita bisa mengetahui bahwa kegiatan beliau di luar negeri bukan sekedar mendampingi Presiden Jokowi saja. Berikut beberapa diantaranya:

1. Mengenalkan Kekayaan Kain Indonesia

Ibu Iriana tidak pernah lepas dari busana khas Indonesia saat sedang berada di luar negeri. Pilihan busana beliau juga sangat bagus dan berselera tinggi. Nampaknya ada penasehat khusus tentang fashion di dalam tim kepresidenan. Ibu Iriana selalu menggunakan kebaya yang dipadukan dengan kain-kain dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari batik, songket, tenun, tapis, endek, dan lain-lain. Beliau juga menata rambutnya dengan sanggul yang sederhana sehingga memperkuat aura kecantikan perempuan Indonesia dalam dirinya.

Ibu Iriana (paling kiri) bersama para pendamping kepala pemerintahan saat 'spouse program' KTT G-20 di Hamburg, Jerman. Sumber foto: CNN.com.
Ibu Iriana (paling kiri) bersama para pendamping kepala pemerintahan saat 'spouse program' KTT G-20 di Hamburg, Jerman. Sumber foto: CNN.com.
Melalui penampilannya itu, Ibu Iriana memperkenalkan kekayaan dan keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia kepada sesama pendamping kepala negara maupun publik internasional. Beliau juga percaya diri dengan busana khas Indonesia yang dikenakannya, berdiri sejajar dengan para first lady dari negara lain yang juga mengenakan pakaian khas negara masing-masing atau tampil dengan adibusana kekinian rancangan desainer terkemuka dunia.

2. Aktif dalam Bergaul dan Berdiplomasi

Di masa-masa awal pemerintahan Presiden Jokowi, banyak orang yang meragukan kemampuan Ibu Iriana menjalankan diplomasi ala ibu negara seperti halnya yang dulu dilakukan oleh Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini dikarenakan oleh kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki oleh Ibu Iriana tidak sebagus Ibu Ani.

Namun hal itu tampaknya perlahan mulai ditepis oleh Ibu Iriana seiring bertambahnya pengalaman beliau sebagai seorang ibu negara. Meskipun selalu didampingi oleh seorang penerjemah resmi dari Kementerian Luar Negeri, namun Ibu Iriana tidak kalah aktif dalam berdiplomasi dengan para istri kepala negara.

Ibu Iriana bahkan beberapa kali mengambil inisiatif untuk mencairkan suasana seperti saat beliau mengajak ibu-ibu negara lainnya berfoto bersama saat berkunjung ke situs warisan dunia Hoi An di Vietnam dalam spouse program KTT APEC minggu lalu. Dalam foto yang dirilis oleh Sekretariat Kabinet, Nampak penerjemah resmi beliau, Marlisa Soepeno dimintai tolong untuk mengambil gambar Ibu Iriana yang berpose dengan istri perdana menteri dari Singapura, Thailand dan Papua Nugini.

Ibu Iriana berpose bersama para istri kepala negara lainnya. Sumber foto: Sekretariat Kabinet.
Ibu Iriana berpose bersama para istri kepala negara lainnya. Sumber foto: Sekretariat Kabinet.
Dalam suatu wawancara dengan media, Marlisa Soepeno yang sudah lebih dari setahun menjadi penerjemah resmi bagi presiden mengungkapkan bahwa Ibu Iriana sering memanfaatkan kesempatan spouse program untuk mempromosikan keindahan destinasi pariwisata Indonesia seperti Bali dan Raja Ampat kepada para first lady lainnya. Harapannya, mereka dapat tertarik untuk berkunjung kesana bersama keluarga atau meneruskan informasi tersebut ke orang-orang lain di negara masing-masing.

Selain itu, Ibu Iriana juga menceritakan tentang kegiatan sosial yang selama ini menjadi perhatiannya di Indonesia seperti masalah pencegahan kanker serviks dan pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD). Hal ini kemudian ditimpali oleh cerita serupa dari para istri kepala negara lainnya sehingga kemudian muncul diskusi dan tukar pengalaman diantara mereka. Bukan tidak mungkin bila kemudian berkembang rencana kerjasama bilateral atau multilateral untuk isu-isu sosial tersebut.

3. Memamerkan Gestur Penuh Makna

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kehadiran para first lady di luar negeri tak luput dari sorotan kamera para wartawan. Mereka mengikuti langkah-langkah para perempuan yang konon sering berperan sebagai penasehat pribadi bagi suami-suami mereka dalam menjalankan roda pemerintahan ini.

Entah disadari  atau tidak, Ibu Iriana sering melakukan beberapa hal yang mengisyaratkan makna tertentu. Bagi sejumlah orang yang jeli, beberapa gestur Ibu Iriana ini kemudian diterjemahkan menjadi suatu hal yang bukan cuma kebetulan.

Sebagai contoh adalah pada saat KTT ASEAN ke-29 di Vientiane, Laos tahun lalu. Ibu Iriana tampak sangat akrab dengan Madam Rosmah Mansor, istri Perdana Menteri Malaysia. Keduanya bahkan bergandengan tangan saat berjalan memasuki gedung. Hal ini berbeda dari biasanya karena Ibu Iriana tidak melakukan hal serupa dengan first lady dari negara-negara ASEAN lainnya.

Ibu Iriana dan Madam Rosmah nampak mesra bergandeng tangan di KTT ASEAN 2016. Sumber foto: tempo.com.
Ibu Iriana dan Madam Rosmah nampak mesra bergandeng tangan di KTT ASEAN 2016. Sumber foto: tempo.com.
Gestur ini terasa lebih bermakna karena masyarakat di Indonesia dan Malaysia hampir tidak pernah lepas dari sentimen yang bahkan berujung pada tensi panas, mulai dari isu klaim budaya, persaingan sengit di kompetisi olahraga, hingga kisruh tenaga kerja dan tapal batas. Gandengan tangan kedua ibu negara seolah ingin mengirimkan pesan melalui jepretan kamera jurnalis internasional bahwa Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang serumpun dan bersahabat sehingga hal-hal yang memicu perselisihan diantara keduanya pun harus bisa diselesaikan dengan cara yang baik.

Demikianlah beberapa hal yang dapat menjadi contoh bagaimana sosok ibu negara di saat mendampingi perjalanan dinas presiden ke luar negeri. Semoga diplomasi yang sudah dan akan terus dijalankan oleh Ibu Iriana di forum global itu dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi upaya Indonesia menjalin kerjasama dan persahabatan dengan negara-negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun