Berkaca pada Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran 2017 yang dihelat di Vietnam pada bulan Februari lalu, keduanya tidak berhasil menang saat diturunkan. Yang membuat fans bulutangkis gemas, keduanya kalah dari pemain lawan yang peringkatnya di bawah mereka. Kekalahan mereka berpengaruh pada skor secara keseluruhan yang dihasilkan Indonesia.
Firman kalah dari Lim Chi Wing yang berperingkat 120 dalam dua set langsung 19-21 15-21 saat Indonesia bersua Malaysia di babak penyisihan grup B. Untungnya Indonesia masih bisa menang 3-2 atas negeri jiran itu. Lalu, Bayu kalah dari Kenta Nishimoto yang berperingkat 85 dalam dua set langsung 15-21 16-21 dan itu menyebabkan Indonesia takluk 2-3 dari Jepang di babak perempatfinal.
Meskipun sudah banyak mendapat kritikan dari sana-sini, namun PBSI tetap tidak memberikan respon. Organisasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto ini tetap lanjut dengan daftar nama anggota skuad bulutangkis untuk SEA Games 2017 yang sudah diumumkan. Dengan demikian, klaim tentang status anak emas PBSI yang ditujukan untuk Bayu dan Firman pun tetap mengambang dan diamini oleh banyak orang.
Kini semua ada di tangan Bayu dan Firman untuk membuktikan kepantasan diri mereka sebagai anggota tim bulutangkis Indonesia di SEA Games 2017. Mereka punya kesempatan untuk mematahkan klaim banyak orang bahwa mereka dijadikan anak emas oleh PBSI melalui penampilan yang ciamik di Kuala Lumpur nanti dan persembahan medali emas di nomor beregu putra. Jadikanlah tuduhan itu sebagai motivasi dan pelecut untuk bekerja keras.
Bola panas sekarang dipegang oleh atlet yang bersangkutan dan tentunya para pelatih dan pengurus di PBSI untuk memberikan pembuktian bahwa seleksi anggota tim bulutangkis SEA Games 2017 sepenuhnya berdasarkan pertimbangan yang rasional dan tidak ada unsur anak emas. Masyarakat Indonesia siap mendukung dan mendoakan tim bulutangkis Indonesia agar sukses di Kuala Lumpur. Namun di sisi lain, masyarakat juga ikut mengawal bagaimana kiprah Bayu dan Firman dalam mengemban tugas di ajang olahraga yang diikuti oleh 11 negara itu. Kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H