Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Benarkah Ada 'Anak Emas' di Pelatnas PBSI?

21 Juni 2017   11:47 Diperbarui: 22 Juni 2017   13:53 1951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Firman Abdul Kholik (kiri) dan M. Bayu Pangisthu (kanan). (sumber foto: PBSI)

Berkaca pada Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran 2017 yang dihelat di Vietnam pada bulan Februari lalu, keduanya tidak berhasil menang saat diturunkan. Yang membuat fans bulutangkis gemas, keduanya kalah dari pemain lawan yang peringkatnya di bawah mereka. Kekalahan mereka berpengaruh pada skor secara keseluruhan yang dihasilkan Indonesia.

Firman kalah dari Lim Chi Wing yang berperingkat 120 dalam dua set langsung 19-21 15-21 saat Indonesia bersua Malaysia di babak penyisihan grup B. Untungnya Indonesia masih bisa menang 3-2 atas negeri jiran itu. Lalu, Bayu kalah dari Kenta Nishimoto yang berperingkat 85 dalam dua set langsung 15-21 16-21 dan itu menyebabkan Indonesia takluk 2-3 dari Jepang di babak perempatfinal.

Firman saat berlaga di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2017. (sumber foto: Jawa Pos)
Firman saat berlaga di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2017. (sumber foto: Jawa Pos)
Dengan rentetan catatan yang tidak baik itu, nampaknya bisa dipahami bila para pecinta bulutangkis berharap PBSI memilih pemain lain sebagai tunggal putra yang melengkapi Jonatan dan Ihsan ke SEA Games 2017. Panji Ahmad Maulana yang duduk di peringkat 75 dan di atas peringkat Firman disebut-sebut lebih pas diberi kesempatan beraksi di SEA Games. Ada juga yang beropini bahwa PBSI sebaiknya justru menyertakan peraih medali perak pada Kejuaraan Dunia Junior BWF 2016, Chico Aura Dwi Wardoyo yang punya potensi untuk berkembang jadi pemain hebat di masa depan.

Meskipun sudah banyak mendapat kritikan dari sana-sini, namun PBSI tetap tidak memberikan respon. Organisasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto ini tetap lanjut dengan daftar nama anggota skuad bulutangkis untuk SEA Games 2017 yang sudah diumumkan. Dengan demikian, klaim tentang status anak emas PBSI yang ditujukan untuk Bayu dan Firman pun tetap mengambang dan diamini oleh banyak orang.

Kini semua ada di tangan Bayu dan Firman untuk membuktikan kepantasan diri mereka sebagai anggota tim bulutangkis Indonesia di SEA Games 2017. Mereka punya kesempatan untuk mematahkan klaim banyak orang bahwa mereka dijadikan anak emas oleh PBSI melalui penampilan yang ciamik di Kuala Lumpur nanti dan persembahan medali emas di nomor beregu putra. Jadikanlah tuduhan itu sebagai motivasi dan pelecut untuk bekerja keras.

Pelatih tunggal putra, Hendri Saputra, harus menggembleng Bayu dan Firman lebih keras untuk SEA Games 2017. (sumber foto: juara.net)
Pelatih tunggal putra, Hendri Saputra, harus menggembleng Bayu dan Firman lebih keras untuk SEA Games 2017. (sumber foto: juara.net)
Untuk itu, mereka wajib melakukan persiapan yang lebih keras dalam kurang lebih dua bulan tersisa sebelum SEA Games 2017 dimulai. Selama ini, mereka dinilai kurang disiplin karena terlalu sering eksis di media sosial Instagram. Kini, hal itu sebisa mungkin harus mereka kurangi agar bisa lebih fokus untuk berlatih. Perbaikan dalam sisi mental juga perlu dikerjakan sehingga mereka lebih tenang dan percaya diri saat bertanding. Hendri Saputra selaku pelatih di sektor tunggal putra diharapkan bisa lebih keras menggembleng mereka.

Bola panas sekarang dipegang oleh atlet yang bersangkutan dan tentunya para pelatih dan pengurus di PBSI untuk memberikan pembuktian bahwa seleksi anggota tim bulutangkis SEA Games 2017 sepenuhnya berdasarkan pertimbangan yang rasional dan tidak ada unsur anak emas. Masyarakat Indonesia siap mendukung dan mendoakan tim bulutangkis Indonesia agar sukses di Kuala Lumpur. Namun di sisi lain, masyarakat juga ikut mengawal bagaimana kiprah Bayu dan Firman dalam mengemban tugas di ajang olahraga yang diikuti oleh 11 negara itu. Kita tunggu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun