Mohon tunggu...
Yehezkiel Allen
Yehezkiel Allen Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Diponegoro

KEKL 2020 Dips 20 IISMA Awardee 2022

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketika Nasionalisme Terbentur Garis Keturunan

1 Desember 2018   17:19 Diperbarui: 1 Desember 2018   19:24 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Dilihat dari sejarah Ahok, sebenarnya beliau adalah orang yang ingin mengubah dunia. Pada saat interviewnya mengenai ayahnya, Ahok mengatakan bahwa awalnya dia adalah orang yang memiliki ambisi untuk mengubah dunia. Akan tetapi saat ayahnya mendengar itu dia mengatakan bahwa kalau mau mengubah dunia dan kamu hanya bekerja sebagai pebisnis maka kamu hanya akan bertahan sebentar. Hal ini karena jika kamu melayani dengan uangmu maka lama kelamaan uang tersebut akan habis.

     Lalu kata ayah Ahok jika Ahok ingin mengubah dunia maka dia harus terjun ke dunia politik untuk mempengaruhi orang dengan skala yang lebih besar daripada ia hanya bekerja sebagai pebisnis.

      Ahokpun memulai dengan mencalonkan diri sebagai bupati di Belitung. Langkah demi langkah dia ambil sampai ahkirnya kembali ke Pilkada DKI Jakarta 2017.

     Dilihat bahwa sebaik apapun niat orang Tionghoa masih susah untuk mendapatkan jabatan. Hal ini disebabkan image orang-orang Pribumi bahwa orang Tionghoa hanya ingin memperkaya dirinya sendiri. Padahal di kehidupan nyata ini tidak semua orang Tionghoa adalah orang yang jahat atau jelek. Banyak orang pribumi yang menganggap bahwa orang Tionghoa adalah orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak orang lain.

     Padahal sekarang ini di Indonesia tidak semua orang-orang Tionghoa adalah orang yang hanya memikirkan mengenai kepentingan dirinya sendriri. Banyak orang dengan garis keturunan lain yang memiliki pemikiran seperti itu. Juga ada banyak pahlawan dengan garis keturunan Tionghoa seperti John Lie yang berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia karena dia berhasil menyelundupkan senjata. Ada juga Letkol Ong Tjong Bing yang berperan dalam pertempuran 10 November dimana dia merawat korban peperangan tersebut.

     Jadi Orang Tionghoa juga bisa menjadi pahlawan yang menunjukkan bahwa ras bukanlah suatu hal yang menyebabkan orang menjadi egois. Orang dari ras apapun bisa menjadi orang yang memiliki sikap nasioalis dan cinta tanah air. Jadi seharusnya ras bukanlah masalah untuk seseorang sehingga siapapun bisa menjadi pemimpin di Indonesia.

     Menurut saya sendiri ras bukanlah masalah. Ras hanyalah suatu hal yang kita bawa saat kita lahir. Ras ini hanyalah hal yang terlihat dari luar atau dari secara fisik bukan sesuatu yang memberikan suatu perilaku atau sikap dari ras tersebut. Juga ras bukanlah suatu hal untuk menghakimi seseorang. Kamu tidak bisa menentukan sikap orang hanya dari ras mereka.

     Kita sebagai generasi penerus bangsa adalah generasi yang harus membenahi semuanya. Apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita bukanlah suatu hal yang dapat mendefinisikan siapa kita sebenarnya. Selama ini ras menjadi hal yang sangat besar. Juga ras adalah penghalang yang besar bagi Indonesia untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

     Tidak usah jauh jauh mari kita lihat Negara tetangga kita Singapore. Singapore adalah negara kecil yang tidak memiliki kekayaan alam apapun dan orang-orang yang hidup di sana adalah orang Cina, Melayu, India, Arab dan juga Kaukasoid. Jadi jika melihat dari penduduk mereka, semuanya memiliki background yang berbeda. Akan tetapi,Singapura adalah negara yang sangat maju bahkan lebih maju daripada Indonesia.

     Jadi seharusnya ras bukan menjadi masalah bagi Indonesia untuk menjadi negara yang maju karena bisa dilihat dari Singapore bahwa orang dengan ras yang berbeda bisa bekerja sama dan membangun Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju.

     Indonesia negara kita yang memiliki banyak sekali kekayaan alam kalah dengan negara tetangga kecil yang tidak memiliki kekayaan alam apapun Singapore. Jadi kita, generasi penerus bangsa haruslah menjadi orang orang yang memiliki cara pandang yang berbeda daripada pendahulu kita. Jika kita tidak mengubah cara pikir kita maka kita tidak berbeda dengan orang-orang pada zaman penjajahan Belanda dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun