Timo Scheunemann, pelatih tim nasional sepak bola putri pada 2008-2009, mengatakan pembinaan sepak bola putri secara umum keropos karena tidak adanya jenjang kompetisinya yang berkesinambungan, apalagi vakumnya kompetisi dilevel tertinggi. Hal inilah merupakan puncak dari semuanya.
Menurut Timo, kompetisi profesional tidak hanya memudahkan pelatih dalam mencari pemain untuk tim nasional tetapi juga membentuk mentalitas dan fisik pemain sehingga hal ini akan menyukseskan pembinaan dilevel usia dini yang telah lebih dulu ada.
Kehadiran kompetisi profesional yang bersinergi dengan pembinaan usia muda akan membentuk mental dan menumbuhkan rasa bangga, ujar Timo. Anak-anak perempuan bisa melihat melihat permainan para pemain sepak bola putri yang membela klubnya, meneladani atau bahkan mengidolakannya, lalu terpantik untuk meneruskan jejaknya.
Pada intinya, tanpa kompetisi yang berjalan baik nasib sepak bola putri akan terus suram di Indonesia, jika kompetisi sepak bola putri belum juga dilangsungkan maka jangan dulu berharap prestasi sepak bola putri dilevel international.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H