Indikator kelima dalam melakukan analisis fundamental saham adalah Asset dan Liability. Asset adalah apa saja yang sudah dimiliki oleh perusahaan, sedangkan liability merupakan tanggungan hutang suatu perusahaan.
Melalui indikator ini investor dapat mengetahui apakah aset perusahaan yang dimiliki saat ini berasal dari modal atau hutang yang ditanggung oleh perusahaan.
6. Debt Equity Ratio (DER)
Indikator penting berikutnya yang dapat dijadikan sebagai dasar analisis fundamental saham adalah DER atau debt equity ratio.
Debt equity ratio merupakan rasio hutang perusahaan yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melihat apakah perusahaan mempunyai kemampuan dalam membayar hutang yang dimiliki atau tidak.
7. Analisis Cash Flow
Analisis cash flow juga merupakan salah satu indikator penting dalam teknik analisis fundamental saham. Analisis cash flow akan membantu calon investor untuk melihat gambaran umum perusahaan atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan kedepannya.
8. Dividen
Dividen merupakan indikator terakhir yang tidak kalah penting dalam melakukan analisis fundamental saham. Istilah dividen merujuk pada proses pembagian keuntungan yang diterima oleh investor selaku pemegang saham oleh perusahaan. Besaran nilai deviden relative tergantung presentase saham yang dimiliki masing-masing investor saham.
Kesimpulan
Analisis fundamental saham merupakan sebuah metode yang tepat bagi investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Melalui pemahaman indikator penting dalam analisis fundamental investor saham dapat terhindar dari potensi risiko yang mungkin terjadi serta dapat memperoleh keuntungan dari berinvestasi saham.