Salah satu indikator dalam melakukan analisis fundamental saham berikutnya yang tidak kalah penting adalah return on asset atau biasa kita kenal dengan istilah ROA dan ROE atau return on equity. Kedua jenis indikator ini memiiki keterkaitan sehingga diperlukan analisa secara bersama.
Kedua indikator analisis fundamental tersebut akan merujuk pada rasio untuk melihat bagaimana tingkat kemampuan perusahaan dalam melakukan pengembalian dana investasi sahamnya pada periode sebelumnya.
Melalui indikator ROE dan ROA kita sebagai investor saham juga dapat memperoleh informasi mengenai besaran laba perusahaan, serta nilai hasil perbandingan equity atau besaran banyaknya modal yang akan disetorkan.
3. Price to Earning Ratio (PER)
Price to Earning Ratio atau yang lebih dikenal dengan istilah PER merupakan rasio harga saham yang penentuannya dipengaruhi laba bersih per lembar sahamnya.
Melalui indikator ini kita sebagai investor dapat menentukan nilai harga saham tersebut termasuk murah atau mahal.
4. Earning Per Share (EPS)
EPS atau Earning Per Share merupakan suatu perhitungan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur nilai laba bersih suatu perusahaan sehingga dapat diketahui kondisi keuangan suatu perusahaan tersebut.
Pengukuran nilai earning per share atau EPS dilakukan dengan menghitung jumlah tiap lembar saham perusahaan yang telah beredar dimarket saham.
Jika nilai EPS cenderung lebih tinggi maka biasanya pendapatan perusahaan juga akan ikut semakin tinggi, semakin tinggi nilai rasio EPS dapat digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi sahamnya.
5. Asset dan Liability