2. Kesejahteraan
Ada cerita menarik di buku ini. Masa awal bang Timothy menjadi guru di Finlandia, dengan semangat 45, dia langsung menghubungi kepsek untuk meminta pembekalan dan orientasi awal.
Waktu itu sedang libur semester. Dan kepseknya membalas dengan santai kalau dia akan pergi mendaki gunung selama liburan ini.
Ia juga merekomendasikan Timothy untuk bertanya kepada salah satu guru berpengalaman di sekolah. Setali tiga uang, guru tersebut baru membalas email dari Timothy ketika liburan sudah selesai.
Guru guru di Finlandia sangat menghargai waktu istirahat dan waktu berlibur. Bagi mereka, tidak ada istilah kerjaan yang dibawa pulang ke rumah.
Pun dengan murid-muridnya, hampir tidak ada beban PR yang memberatkan untuk dikerjakan. Dengan waktu istirahat dan berlibur yang cukup, mereka bisa lebih fokus mengajar esoknya
3. Mandiri
Murid murid di Finlandia terbiasa melakukan semuanya sendiri, termasuk pulang dan pergi sekolah sendiri. Tanpa diantar oleh orang tua atau bis jemputan.
Bahkan ada salah satu murid yang sudah terbiasa pulang dan pergi sekolah dengan berjalan kaki semenjak TK, padahal jarak sekolah dan rumahnya mencapai hampir satu kilometer.
Dan bahkan dalam beberapa hal, murid murid di Finlandia juga diberikan kebebasan dan kemandirian dalam menentukan projek atau aktivitas pembelajaran mereka sendiri.
4. Penguasaan