Saya ingat juga kalau beberapa waktu lalu keponakan saya, yang baru di sekolah di tingkat dasar sudah bisa berprinsip dan mengatakan, "Kalau aku nanti besar mau cari uang yang  sedetik dapat 1 milyar."
Saya hanya tersenyum namun saya melihat tersirat dari pemikirannya kalau apa-apa sekarang jika mau enak, ya punya uang, agar misal bisa jalan-jalan ke mal, punya gadget baru, atau bahkan jalan-jalan ke luar negeri.Â
Sebenarnya flexing, berkata dasar 'flex' yang berarti lentur, dan kalau di dunia fitness kita mengenal juga 'musscle flexor' pertemuan antar tulang, otot, untuk kelenturan gerak tubuh, tapi saat ini sudah terjadi pergeseran arti baru.
Istilah slangnya atas kata flexing ini ialah menunjukan lebih, show-off, menunjukan secara derajat sosial yang lebih dari orang lain.Â
Menurut salah satu dari beberapa pendapat di urbandictionary.com, 'flexing is to show off all of your shit to people or to act out for attention'. Â
Nah, sebenarnya, kalau digunakan sebagai rasa bangga atas kinerja, hasil karya, bentuk tubuh ideal setelah selesai program diet, karier yang menanjak dengan jabatan baru, lulus cum-laude, manfaat sosial baik yang telah dilakukan, dan lain sebagainya adalah sangat baik tentunya, selain memicu diri sendiri untuk ke depan lebih maju, penghargaan sosial atas prestasi diri, atau motivasi untuk orang lain.Â
Namun, bila digunakan dengan memanipulasi dengan tujuan orang lain tergiur dan diuntungkan/dimanfaatkan tentunya sangat tidak elok.Â
Bisnis saat ini banyak mengutamakan database, referensi dan testimoni, dan flexing dalam dimungkinkan sebagai kunci, tapi tentunya, jangan sampai reputasi diri dikorbankan untuk hasil yang tidak seyogyakan didapatkan kan? kembali nilai karakter diri kita diuji untuk ini.
Ayo kita maju dengan sukses bersama dengan berkolaborasi, tanpa harus menjatuhkan orang lain.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H