Kedua, Cara memasarkan baru yang terjadi, berupa 'shifting with new mindset', dimana konsumen akan berpikir praktis, konsumen akan lebih selektif, konsumen akan lebih skala prioritas pengambilan keputusan, Â konsumen akan melibatkan empathy, pertimbangan nilai dampak-sosial, salah satunya menyadari bahwa dengan membeli suatu barang ternyata berdampak ekonomi positif secara kontribusi ekonomi penjualnya.Â
Kekuatan hubungan manusia menjadi pertimbangan kuat, disinilah berkembangkan kepentingan kekuatan untuk mempengaruhi orang lain atau dikenal sebagai 'influencer'.
Ketiga, Pemikiran atas media promosi digital dan Digitalisasi teknologi Pemasaran serta transaksi baru yang lebih sederhana, cepat, dan efisien, seiring dengan teknologi smartphone, perangkat/gadget, teknologi internet dan konektifitas kepada perangkat-lain seperti TV, layar monitor sentuh, link pembayaran, dompet digital, aplikasi pemesaran, pengiriman dan pembayaran yang aman, serta poin atas loyalitas.Â
Disinilah pentingnya lingkup Digital marketing, mulai pembuatan content marketing, pembuatan website yang terintegrasi dengan aplikasi-aplikasi, Pengembangan, pengelolaan dan penganalisan database, AR/VR teknologi, Chatbot untuk relationship program, serta social media aktif untuk 'engagement'.
Keempat, Mindset baru atas Kekuatan pemilihan  Team dan partner kerja, kekuatan siapa dan bekerja apa dengan KPI yang jelas serta monitoring program yang terarah sesuai dengan program/kebijakan dan target hasil. Kekuatan Kemitraan dalam kebijakan imternal organisasi menjadi kekuatan yang saling mendukung dan efek bola salju positif.
Kelima, adalah kekuatan permodalan, sebagai tulang punggung operasional dan kebijakan dalam cashflow. Target dan evaluasi jangka pendek menjadi dominan, termasuk pinjaman yang flexible jangka pendek, karena respons pasar yang akan dinamis, dan berdampak kepada hitung-hitungan ekonomis atas tiap langkah yang bisa diukur, sebagai 'Activity Based Costing'.
Keenam, adalah mindset baru atas kebijakan CEO dalam membuata kebijakan yang responsif dan flexible mengantisipasi Kebijakan/regulasi/ perpajakan baru, atau kebijakan lain yang ditetapkan secara nasional maupun  wilayah, yang dimana tentunya akan berbeda di tiap daerah.
 Bagaimana, seberapa siap kita beradaptasi dengan gelombang baru ekonomi ini?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI