Mohon tunggu...
Almirsad
Almirsad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Et ipsa scientia potestas est ( Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan )

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menjual Es Lebih Mulia Daripada Menjual Agama : Perspektif Etika dan Moral

4 Desember 2024   16:04 Diperbarui: 4 Desember 2024   16:32 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kode Etik

- Menjual Es: Kode Etik yang Jelas 

Dalam konteks bisnis, menjual es mengikuti kode etik yang jelas. Penjual es harus menjaga kebersihan, kualitas produk, dan kepuasan pelanggan. Mereka juga harus mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku.

- Menjual Agama: Penyalahgunaan Nilai-Nilai Spiritual

Menjual agama tidak memiliki kode etik yang jelas, karena melibatkan penyalahgunaan nilai-nilai spiritual dan moral. Praktik ini sering kali melibatkan manipulasi, penipuan, dan eksploitasi, yang semuanya melanggar prinsip-prinsip etika.

Dampak Jangka Panjang

- Menjual Es: Pembangunan Sosial dan Ekonomi

Menjual es berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi. Usaha kecil seperti ini menciptakan lapangan kerja, mendukung perekonomian lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penjual es juga berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, membangun hubungan yang positif dan saling mendukung.

- Menjual Agama: Merusak Pembangunan Sosial 

Menjual agama, sebaliknya, dapat merusak pembangunan sosial dan ekonomi. Praktik ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan, ketegangan sosial, dan konflik. Penyalahgunaan agama untuk keuntungan pribadi juga dapat merusak nilai-nilai moral dan spiritual yang penting bagi pembangunan masyarakat yang sehat dan harmonis.

Penghargaan terhadap Nilai-Nilai Spiritual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun