Mohon tunggu...
Gendhis Kayana
Gendhis Kayana Mohon Tunggu... Lainnya - Alam, kopi, buku, budaya, kiddos

Bersyukur untuk setiap anugerah Mu

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Alat Musik Tradisional di Jaman Now

2 Juli 2022   11:35 Diperbarui: 2 Juli 2022   12:03 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak sengaja menemukan foto ini....

Saya suka mengambil foto dalam berbagai kesempatan pertemuan. Seringkali di pelototin orang, namun saya memilih tetap melakukan dokumentasi ini.

Alat musik tradisional ini adalah sebagian dari  koleksi pribadi dari pemilik restoran masakan tradisional Indonesia yang dulu secara berkala kami kunjungi, namun tahun lalu akhirnya ditutup karena terpaan badai pandemi.

Cukup lengkap koleksinya dipajang. Koleksi itu dikumpulkan secara bertahap, saat beliau keliling Nusantara, selalu akan menyempatkan diri mencari masakan tradisional, kain khas dan alat musik lokal. Saya cukup kagum mendengar penjelasan beliau kala saya tanya, "ini dapat dari mana Bu?"

Apalagi setelah mendengar cerita perjuangan untuk membawa berbagai barang itu ke Jakarta. Wah... gigih sekali... Niat banget!

Sempat saya termenung sejenak saat tadi menemukan foto ini...

Berpikir...

Bagaimanakah nasib pekerja seni tradisional Indonesia saat ini...?

Di tengah situasi jaman saat ini, yang bukan hanya terimbas pandemi, namun juga serbuan budaya dari genre yang lebih 'nge-pop.

Bukan ahli seni, hanya seorang awam yang gemar  mengamati berbagai budaya, menurut saya kendang adalah salah satu alat musik yang sangat menarik dan asik untuk dimainkan dan dinikmati, untuk ditampilkan sebagai pengisi atau menjadi bagian dari suatu acara.

Dinamis dan menarik.  'Mudah' dinikmati berbagai kelompok umur.

Saat bulan Ramadhan yang lalu, saya sempat berjalan-jalan di salah satu mal di Tangerang Selatan, dan kebetulan dapat turut sejenak menikmati satu sajian  menarik dari paduan banyak kendang berbagai ukuran yang dimainkan secara serentak. Indah, cantik, menarik.

Baru-baru ini, setelah sekian lama, mungkin lebih dari delapan tahun...saya kembali dapat menyaksikan, penampilan kendang yang dimainkan secara apik dan menjadi harmoni yang indah dalam kelompok pemain musik pop, dan yang paling menarik, dimainkan oleh seniman yang sama, delapan tahun lalu. Wah...tak terduga...

Beliau 'survive' ! 

Kagum...melihatnya kembali ke panggung.

Mungkin caranya memainkan kendang yang sangat khas, menjadi suatu kekuatan tersendiri.

Mengapa khas? Karena sampai saat ini, saya belum pernah lagi menemukan pemain kendang yang selalu memainkan kendangnya dengan berdiri, menabuhnya dengan cepat sambil tersenyum lebar..., mengengeh, begitu saya menyebutnya.

Suatu diferensiasi yang sangat unik, sehingga bisa 'masuk' dan memberi warna tersendiri dalam kelompok musik pop tersebut, tetap eksis di jaman now... Ditengah gempuran berbagai pilihan alat musik modern dan elektik! Hebat! 

Semangat selalu yaaa Pak... Dan semoga bisa menginspirasi  pemain musik lainnya...untuk menemukan ke khasan nya masing-masing... sehingga alat musik tradisional akan tetap dapat dinikmati sampai kapanpun, dari generasi ke generasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun