Mohon tunggu...
yusuf mustofa
yusuf mustofa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencuri Hati

13 Mei 2016   09:06 Diperbarui: 13 Mei 2016   09:18 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ternyata, ketua kelas berhasil yang pertama. Tapi dia tidak mau pulang. Mungkin sungkan, pikir saya waktu itu.

Pertanyaan kedua,dapat ditebak siswa lain dan seterusnya hingga sudah sepuluh anak berhasil. Tapi, mereka tetap tidak mau pulang. Karena penasaran, saya tanya alasannya.

"Pak, asyik di sini. Sudah bertahun-tahun (lama) kami tidak bermain."

Sungguh saya mendengarnya dengan nyeri.

Mereka hanya anak-anak, yang butuh bermain dan belajar. Tidak semestinya kita orang dewasa menjejalinya dengan pelajaran terus menerus, apalagi ditarget nilai. Mereka butuh bermain. itu saja.

Akhirnya jam berakhir, mereka pulang dengan mata yang berbeda. Bersinar dan berebut cium tangan. Anak-anakku, berkembanglah sesuai takdirmu. Semoga kelak ketika dewasa, engkau mengerti bahwa anak-anakmu butuh bermain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun