Mohon tunggu...
Genata Vidya Wardani
Genata Vidya Wardani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penjual bouquet berkedok guru :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Dealing with Bullying", Memaknai Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

9 Oktober 2023   15:00 Diperbarui: 9 Oktober 2023   15:09 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati demikian, cara penyampaian mereka tergolong keliru. Seharusnya ada guru ataupun orangtua yang turut mengawasi dan mengarahkan dalam pembuatan konten ini supaya bisa membuat konten yang lebih edukatif.

Paradigma Baru: Pendidikan yang Memerdekakan

Dari fenomena kekerasan yang sering terjadi ini mengisyaratkan masih adanya belenggu dalam Pendidikan Indonesia. Bagaimana cara melepaskan belenggu? Solusi atas permasalah ini adalah dengan memperkuat pandangan tentang pentingnya pendidikan, merencanakan, mengelola, melaksanakan, menentukan materi yang dipelajari, menerapkan proses yang tepat dan sesuai yang dikaitkan dengan landasan falsafah pendidikan, mengevaluasi, dan merencanakan tindaklanjutnya. 

Tentunya, pada saat ini pendidikan Indonesia membutuhkan sebuah kurikulum dimana kurikulum ini dapat menjadikan manusia merdeka dalam hal belajar, memberikan kebebasan belajar pada peserta didik dan juga pembelajaran dapat berpihak kepada peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik dapat mengembangkan bakat dan minatnya tanpa adanya tekanan.

Model kurikulum merdeka belajar yang kerap digaungkan akhir-akhir ini diupayakan dapat melepaskan belenggu belajar dalam pendidikan di Indonesia baik bagi guru maupun peserta didik. 

Kurikulum merdeka menggunakan prinsip yang ada pada pembelajaran paradigma baru dimana guru diberikan kebebasan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta asesmen hasil belajar peserta didik, serta peserta didik tidak dipaksa untuk menguasai semua materi, karena tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan kebutuhan, dan minat peserta didik. 

Namun, proses pembelajaran yang dilakukan tetap mengacu pada profil pelajar pancasila yang berperan sebagai penuntun arah dan menjadi panduan dalam menentukan kebijakan dan pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia.

Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara 

Sistem Among 

Fenomena kekerasan dalam dunia pendidikan sewajarnya tidak harus terjadi, hal ini membuktikan bahwa kemampuan anak dalam berempati dan menghargai manusia lain yang seharusnya menjadi tujuan Pendidikan itu sendiri, sudah mulai hilang. 

Konsep sistem among merupakan suatu pemikiran yang sangat mendasar, menjelaskan bagaimana suatu proses Pendidikan seharusnya dijalankan. Pendidikan pada dasarnya tidak memaksa namun tidak pula membiarkan anak berkembang bebas tanpa arah. Sistem among seharusnya dapat digunakan sebagai cara untuk mendidik, menurut Ki Hadjar Dewantara dalam mendidik memiliki beberapa cara :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun