Mohon tunggu...
Aisyah Khadijah Rusdiati
Aisyah Khadijah Rusdiati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya seorang wanita biasa, tak ada yg istimewa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ulat Bulu Si Dedi.....

11 Juni 2011   07:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:37 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian sambil tetap tersenyum-senyum tanpa rasa bersalah siDedik pergi dari situ, terdengar dia tertawa-tawa di kejauhan.

Entah diapakan dan dibawa kemana itu ulat satu kardus. Saya hanya geleng-geleng kepala sambil kembali hendak meneruskan membaca.

Saat mulai membaca tiba-tiba saya teringat cerita anak saya yang menceritakan kenakalan Dedik beberapa waktu lalu. Katanya dia pernah mengikat leher  seekor anak kucing dengan tali rafia, kemudian ditarik talinya itu hingga sikucing mengeong-ngeong.  Tetapi sidedik malah semakin kuat menarik tali kucing itu.

" Kasihan ma kucingnya ", kata anakku waktu itu.

Selang sehari saya mendengar kabar dari orang-orang dan ibu-ibu juga anak saya, kata mereka kucing itu disembelih sama siDedik !

Saya kaget dan hanya bisa geleng-geleng kepala waktu mendengar cerita itu.

Teringat hal itu, saya terdiam lama.   Tercenung.....

Ingatan saya kembali pada beberapa waktu lalu ketika si Mimin pergi bekerja keluar pulau meninggalkan anak-anaknya yang dititipkannya pada sang nenek waktu itu.  Sering siDedik main kerumah mencari anak saya. Dan terkadang saat tiba waktu makan,  siDedik masih berada dirumah kami.  Dia ikut makan dirumah dengan anak-anak saya. Dia juga pernah menginap dirumah kami beberapa kali.

Waktu itu sering saya nasehati dia supaya sekolah yang pintar dsb.  Sewaktu mendengarkan kata-kata saya sepertinya dia memperhatikan tetapi kadang terlihat tatapannya kosong.

Pernah suatu ketika saya memergoki dia sendirian dibelakang halaman rumah kami sambil duduk bersendeku memegangi kedua lututnya dan melamun. Waktu itu anak saya sedang mengambil mainan didalam rumah dan siDedik menunggu dibelakang.

Saat itu saya tertarik untuk mendekatinya. Ketika saya berada disampingnya saya mencoba menyapanya. Dan dia terlihat terkejut sambil menatap mata saya. Ketika beradu pandang itulah saya menangkap kilatan bening dimata kecilnya, mata seorang bocah yang terlihat sedih....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun