Mohon tunggu...
gemintang
gemintang Mohon Tunggu... Arsitek - beri aku kertas dan pena, kan kulukis wajah dan kuceritakan kisahnya

mulai saja, sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hampir Saja

27 Oktober 2020   20:06 Diperbarui: 27 Oktober 2020   22:26 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi begini,

meski kau asing-biar aku meratap

tadi itu, rakitku patah

kabut tutupi samudera raya

tanganku kosong menggapai-gapai

aku hanyut, tolong!

tersenggal-senggal kucuri udara yang parau

tipis-tipis nafasku habis bersama maut

ragaku terkulai, pasrah terhuyung

dan kesudahan mengecup

mendadak meski berat keakuanku memberontak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun