Jadi begini,
meski kau asing-biar aku meratap
tadi itu, rakitku patah
kabut tutupi samudera raya
tanganku kosong menggapai-gapai
aku hanyut, tolong!
tersenggal-senggal kucuri udara yang parau
tipis-tipis nafasku habis bersama maut
ragaku terkulai, pasrah terhuyung
dan kesudahan mengecup
mendadak meski berat keakuanku memberontak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!