Mohon tunggu...
Dipa Wijaya
Dipa Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - pedagang

Bapak 5 anak, berusaha jadi nasabah prioritas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jika Saja

11 November 2022   10:09 Diperbarui: 11 November 2022   10:34 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Riuh rendah gerimis baris.

Nggelayut paksa angka aksara.

Sekarang pikir kita sama?

Dalam kungkung keranjang usia?

Kau aku setara di hampar buana.

Kau hunus aku jerumus. 

Aku menangis menggigil nihil.

Melepuh berpeluh tak keluh.

Karung penuh ingin kubagi.

Gantung mendung kau ikut hitung.

Jelaga wajah kau turut sanggah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun