Mohon tunggu...
Dipa Wijaya
Dipa Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - pedagang

Bapak 5 anak, berusaha jadi nasabah prioritas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Resepsi Global

9 November 2022   16:42 Diperbarui: 9 November 2022   16:46 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Gyeh Lik.. resesi global kue anu dolanane wong-wong gedean.. kaya presiden Amerika, presiden Australia.. sing mikirna ya wong-wong gedean kue mau.. kaya penginyongan tah sing penting pahal sing halal, ngibadah sing iklas, InsyaAlloh ngko terus olih pitulungane Gusti Alloh.." (Begini Lik.. resesi global itu mainannya orang-orang besar.. seperti presiden Amerika, presiden Australia.. yang memikirkan juga orang-orang besar itu tadi.. orang seperti kita yang penting kerja halal dan beribadah yang ikhlas, InsyaAlloh nanti terus mendapat pertolongan dari Gusti Alloh..") jawabku sambil berharap kalimat yang baru saja terucap dari mulutku tadi dapat menenangkan Lik Karto dan segera mengakhiri momen tidak nyaman ini.

"Iya yong Di.. anane dunya kie ana sing gawe.. kabeh sing lemaku ya ana sing nglakokna.. gari-garine dewek sing sregep ngibadah ndean ora bakal de jor klowor neng Sing Gawe Urip yong.." (Iya ya Di.. adanya dunia ini ada yang menciptakan.. semua yang terjadi ada yang menjalankan.. tinggal kita yang tekun beribadah, masa iya akan di terlantarkan oleh Sang Pembuat Hidup ya..") pungkas Lik Karto.

"Ya wis lah Di.. aku tek pamit ya.. pethane ko kayong agi sibuk pisan.." ("Ya sudah lah Di.. saya mau pamit.. sepertinya kamu terlihat sedang sibuk sekali..") Lik Karto berpamitan dengan raut wajah yang sudah lebih tenang dibanding 10 menit yang lalu.

"Lah deneng gelisan temen lik.. urung ngejeri kopimik acan koh.. Iya kiyeh dasare agi mandan ribut ngrekap.." ("Lah kok cepetan lik.. bahkan nyeduh kopimik saja belum.. Iya nih memang sedang agak ribut me-rekap..") jawabku sambil langsung meraih tangannya untuk bersalaman.

Setelah menjawab salam, saya menutup pintu sambil membayangkan bagaimana rasanya jadi presiden Amerika..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun