Mohon tunggu...
Dipa Wijaya
Dipa Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - pedagang

Bapak 5 anak, berusaha jadi nasabah prioritas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Resepsi Global

9 November 2022   16:42 Diperbarui: 9 November 2022   16:46 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa mau dikata.. Corona benar-benar meluluhlantakkan dunia. Bahkan para raksasa ekonomi pun tak berdaya dan bersimpuh di depannya. APBN di banyak negara digelontorkan besar-besaran untuk mengatasi pandemi dan membuat kebijakan ekonomi yang ciamik.

Selang 2 tahun dan semua negara sedang berbenah dari kekacauan yang timbul dari sup kelelawar (katanya), eh secara mengejutkan tersiar kabar bahwa Pakde Putin akan menyerang Ukraina. Semua terkesima.. Terhenyak.. Takjub.. dan bingung..

Banyak yang bertanya-tanya "Apakah ini awal dari perang dunia ke-3?" Sebuah pertanyaan yang amat sangat wajar mengingat stok nuklir Rusia memang melimpah dan ternyata ada NATO dibelakang Ukraina.

Pada akhirnya, semua masalah yang terjadi dari tahun 2020 sampai akhir 2022 ini membawa dunia pada fase "Mringgani" (bahasa Indonesia yang tepat mungkin adalah rapuh, rentan rusak, berpotensi membahayakan) dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, dan cas cis cus.. cas cis cus..

Tampaknya hal tersebut yang ingin disampaikan si pembuat video yang telah mencabik-cabik relung hati Lik Karto. Karena si pembuat video yang belakangan di ketahui jualan aplikasi, tidak lupa menyertakan judul "2023 MENUJU KEHANCURAN DUNIA" dan Thumbnail "2023 GELAP".

"Lah ngko mamake Si Olivia kepriwe Di? Ndangana ngko melu kenang resepsi global Di?" ("Lah nanti mamanya Si Olivia bagaiman Di? Jangan-jangan nanti ikut kena resepsi global Di?") raut wajah Lik Karto berubah memelas dan penuh kekhawatiran.

Adalah umum di desa saya jika seorang suami memanggil istrinya dengan sebutan "Mamake Si..(nama anak mereka)". Dalam kasus ini, anak Lik Karto bernama Olivia Purwaningsih. Berbeda dengan Lik Karto yang bangga dengan nama anaknya, Lik Sutar ngotot mengganti nama anaknya ketika kasus pembunuhan Mirna mencuat ke publik. Nama anak Lik Sutar sebelum diganti adalah Anida nur Zarima.

Lik Karto masih melancarkan tatapan penuh makna tanya. Saya terperangkap dalam dinamika rasa. Antara menjelaskan dengan panjang lebar tentang arti resesi dunia dan penyebabnya, dengan akibat waktu saya akan terpakai sangat banyak untuk menjelaskan, atau memberi kesimpulan praktis dan lugas macam "Entahlah lik.. saya juga kurang paham" dengan akibat predikat "bocah pinter" yang sudah disematkan Lik Karto kepada saya akan dicabut secara tidak hormat.

Malam ini pertanyaan yang di ajukan Lik Karto memang lain dari malam sebelumnya yang berputar masalah bagaimana Liziqi dapat menumbuhkan anggur dalam beberapa menit saja, bagaimana cara memunculkan emoticon "mantap", atau bagaimana cara Tanboy Kun buang air besar.

"Sabar Lik.. InsyaAllah Lik Parti neng Taiwan aman.. kerja kaya biasa.. de gajih kaya biasa.." (Sabar Lik.. InsyaAllah Lik Parti di Taiwan aman.. kerja seperti biasa.. di gaji seperti biasa..") jawabku berusaha menenangkan kegusaran Lik Karto.

"Lah angger kayakue resepsi global kue anu panganan apa Di?" ("Jika seperti itu, resepsi global itu makanan apa Di?") Lik Karto masih berusaha membentengi diri dari kekhawatiran dengan jawaban yang diharapkan keluar dari mulutku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun