Mohon tunggu...
Fahmi Idris
Fahmi Idris Mohon Tunggu... Professional IT - System Analyst -

Introvert, Kinestetik, Feeling Extrovert, System Analyst, Programmer, Gamers, Thinker, Humorous, Dreamer. Web : ghumi.id Instagram : fahmi_gemblonk

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penggenggam Jasad : Pencarian

24 Maret 2012   11:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:32 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Sebelumnya :

Tidak harus Galuh, Kau atau mungkin kau juga bisa jika aku mau ..”, mbah Dewo menunjuk wajah Alya dan Kurnia bergantian. Keduanya mundur teratur sampai menuju sisi paling sudut ruangan.

Tapi kalian tak perlu takut, aku punya pilihan.

Apa mbah?”tanya Coki mendadak berani..

Kalian harus ……

__________________________________________________

Pencarian

Astaghfirullah..”, Sani berucap spontan mendengar suara petir.

Masa’ sih mau hujan lagi?!?

Tenang.. Kita kan bawa tenda..”, Sani menenangkan Hidayat.

Kini mereka bertiga masuk lebih dalam. Siang itu langit mendung. Gelap. Sesekali kilatan cahaya muncul dari langit disusul dengan suara petir menggelegar. Siang hari di hutan ini seperti sore hari. Remang temaram. Rimbun pepohonan pongah mengurangi cahaya yang sudah dikurangi awan mendung.

Gila..! Baru jam satu siang udah kayak jam 5 sore gini.. Untung gue stok senter 3 biji di tas..

Hey.. Di sini kita lihat Coki tadi siang kan?”, Brandon menyela.

Iya bener.. bentar-bentar.. berhenti dulu.. Kita datang dari arah mana tadi siang kira-kira?

Kayaknya dari atas situ tuh.. Kita kan sempet lompatin batang pohon itu..”, Sani menjelaskan sambil memberikan senter pada Brandon dan Hidayat.

Kita harus kembali ke titik awal kita mulai mengejar bayangan yang tadi pagi dulu berarti.. Sambil mencari kemungkinan titik pisah Galuh dan Alan..

Ngobrolnya sambil jalan aja..

* * *

Ada apa Lan?!?”, Galuh mendekati Alan, “…….

Galuh sontak memegang tangan Alan. Ia bergeming.Berdiri di samping Alan.Ada sosok jasad tergolek di sana. Jasad seorang wanita paruh baya. Wajahnya oval tegas, alis tebal dan bibir tipis. Ada rambut putih pada sela-sela rambut hitamnya yang disanggul. Tubuhnya tidak terlalu tinggi, perawakannya juga tidak kurus. Berbalut kebaya merah menyala dengan bordiran kembang melati pada bagian bawahnya.

Sementara pada bagian bawah tertutup dengan kain motif batik gelap.Tangannya melipat diantara dada dan perut. Terselip di sana bunga melati berwarna putih yang sudah agak kekuning-kuningan.

Ini siapa?!?”, Galuh berbisik.

Aku juga gak tau..

Coba lihat itu..”, Galuh menunjuk sesuatu selurus peti.Terdapat sebuah meja tua persegi di sana dengan dua batok kelapa di atasnya.

Coba lihat ini. Di tengah-tengahnya ada bercak kotak yang tidak berdebu..

Aduh.. Pelan-pelan jalannya..”, Galuh tertatih berjalan mendekati Alan.

Ini seperti Nunik..

* * *

Ish.. itu si Brandon ngapain sih jauh-jauh ke sana?!?

HEY.. GUUUUYS.. COME HERE..!! I FOUND SOMETHING..!!”, Brandon tampak panik berteriak memanggil Sani dan Hidayat untuk mendekat.

Brandon menunjuk sesuatu di bawah sana. Sebuah tenda dome berwarna kuning-merah di bawah pohon besar.

Itu tenda yang dibawa Galuh..”, Sani menjelaskan, “Samperin..!

ALAAAAAN..

GALUUUUUH…

Mereka bertiga berteriak-teriak memanggil Alan dan Galuh. Berlari turun mendekati tenda.

Kosong?!?

Look at this..!!”, Brandon menunjuk pada sisi tenda. Sisi yang sobek dan batu di dalamnya.

Lihat itu..!! Ada batu-batu yang sama di sana..

“……..”, Sani menatap lurus ke arah batu-batu yang ditunjuk Hidayat.

It was rain before this right?!? They was here before..

Tapi lihat ini..! Barang-barang mereka ditinggal..

Mereka seperti dikejar-kejar.. Lihat batu-batu itu..

Ini tidak bagus… I sense something dangerous follow them..

Gue bawa parang satu.. Lo masing-masing bawa tas Alan sama Galuh.. Ada golok Alan satu.. Lo pake Yat.. Kita ikutin jejak-jejak batu ini..

Kemudian mereka bertiga berjalan cepat menyusuri serakan batu. Masuk ke dalam hutan semakin dalam.

* * *

Harus apa mbah?!?”, Coki menggenggam erat pisau dibalik badannya

Temukan mayat istri saya..!! Jangan macam-macam..! Pisau itu tak berguna..!

Macamana caranya?!?

Benda yang kau ambil kemarin malam akan menuntunmu... Pergilah..! Dan kembali sebelum jam 12 malam ini.. Kalian berdua..”, Menatap Kurnia dan Alya, “Diam di sini!

Tuntun macamana?!? Tak mengerti aku..

PERGI!! SEBELUM SAYA BERUBAH PIKIRAN..!!!

I… Iya.. Mbah..”,

* * *

Kemana lagi ini?!? Jejak batunya sudah hilang..”, Hidayat bingung sambil mencari-cari serakan batu.

Ambil lurus saja

Wait..!”, Brandon memerintahkan untuk berhenti, “Lihat semak itu..”, Brandon menunjuk semak perdu sebelah kanan. Rusak pada bagian tengahnya. “I think they goes there..Hidayat menuju arah yang ditunjuk Brandon. Semak yang sesak dengan akar-akar beringin besar berlumut.

Lihat ini..!”, Hidayat menunjuk sela-sela pada akar.

Apa itu?!?”, Sani mengarahkan cahaya senter ke sana.

A hole?!?

Ada goresan tuh di situ.. Perhatiin..

Mereka masuk ke dalam?!?

ALAAAAANNN…

GALUUUUUH..

Ada jawaban?!?

Sepertinya tidak.. Gue rasa mereka tidak mungkin masuk ke dalam lubang ini.. Mereka pasti mengikuti jalan setapak lurus ke sana..”, Sani membantah kemungkinan Alan dan Galuh di dalam lubang.

Gue yakin mereka di dalam..

I'm surethey arein the hole.Theyhidand thenfall

Masuk akal tuh kata Brandon..”, Hidayat membenarkan prediksi Brandon.

Gini aja deh.. Kita susur dulu yang gampang deh. Jalan setapak kita susur, kalau gak ada jejak, kita balik lagi ke sini.. kita masuk ke dalam..

Bagi 2 aja?!?

Jangan.. Jangan..! Jangan pisah-pisah lagi.. Kita harus bareng-bareng..

Deal..!! Come on guys.. Faster is Better..

* * *

Dengar itu Lan?!?

Iya dengar..

Seperti ada yang memanggil-manggil nama kita..

Seperti suara Hidayat.. Mereka pasti di atas sana.. Sedang mencari kita..

HIDAYAAAAAAT… SANIIIIII…

TOLOOOOOONG…

–==0oOo0==–

bersambung...

[1] Rencana Liburan
[2] Keberangkatan ke Yogyakarta
[3] Malam Pertama
[4] Kotak Cincin
[5] Hari Pertama
[6] Tersasar di Hutan
[7] Kilatan Kejadian
[8] Ternyata Nunik?
[9] Tempat Rahasia
[10] Misteri dalam Selembar Foto Usang

_______________________________

KOLAMI

_______________________________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun