Srikandi yang terluka parah diketemukan oleh Cepot. Arjuna muncul kemudian. Marah bercampur sedih Arjuna melihat kondisi Srikandi. Jasad Srikandi dibopoh dibawa ke garis pertahanan Pandawa.
***
Akhirnya Arjuna dan Karna bertemu. Ada keraguan dalam hati Karna, karena ia mengetahui bahwa musuh yang ada di hadapannya sekarang adalah adik kandungnya. Namun keraguan itu kalah oleh darah ksatria yang dimiliki oleh Karna.
Pertarungan dua ksatria itu dimulai. Arjuna dan Karna saling memanah. Langit Kurusetra dihiasi oleh panah-panah dua ksatria ini. Dengan kesaktian mereka, panah-panah tersebut beradu di udara dan melukai prajurit disekitar mereka. Pada satu kesempatan, Arjuna melepaskan panahnya. Beruntung panah tersebut hanya mengenai mahkota Karna.
Tidak kalah dengan Arjuna, Karna mengeluarkan panah Nagasatra. Dibidiknya anak panah tersebut ke arah Arjuna. Langit bergemuruh. Dengan sigap, kusir Arjuna, Kresna, mengendalikan kereta kuda sehingga Nagasatra hanya mengenai mahkota Arjuna saja.
Arjuna tampak kewalahan melawan Karna. Akhirnya arjuna mengeluarkan panah saktinya, Pasupati. Pasupati terlepas dari busurnya, segera menjelma menjadi banyak tak terhitung. Menghunus dada Karna. Akhirnya Karna meninggal ditangan adik kandungnya sendiri
***
Seiring dengan kematian Karna, pagelaran ditutup dengan tembang yang mengisahkan betapa Karna mati secara ksatria. Membela negara tanpa pandang bulu.
__
Cilegon, 1 Oktober 2011 - Fahmi Idris
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H