Mohon tunggu...
Fahmi Idris
Fahmi Idris Mohon Tunggu... Professional IT - System Analyst -

Introvert, Kinestetik, Feeling Extrovert, System Analyst, Programmer, Gamers, Thinker, Humorous, Dreamer. Web : ghumi.id Instagram : fahmi_gemblonk

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Fantasi] Kalung Lonceng Raja Lori - Penyerangan Lori

18 September 2014   06:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:22 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasukan tikus Kiore yang sebelumnya terkena minyak, sekarang menyala-nyala karena panah api menyambar. Mereka berteriak-teriak kesakitan minta pertolongan. Beberapa dari mereka justru menghunuskan pedang pada dadanya. Lebih memilih mati cepat ketimbang mati tersiksa api.

"Hancurkan PENDOBRAK! Hancurkan PENDOBRAK!", Jendral Gambus tampak panik melihat kendaraan pendobrak mendekati pintu gerbang utara.

Setelah disirami minyak, pemanah api lantas mengarahkan panah apinya pada pendobrak. Kendaraan pendobrak menyala-nyala. Namun masih tetap bergerak menuju pintu gerbang. Semakin dekat.

BUMMM - BUMMM - KRAK

Pintu utara retak. Setelah tumbukan terakhir, pintu utara berhasil didobrak. Pasukan Kiore merangsek masuk ke dalam. Pasukan Lori yang dari tadi sudah menunggu di dalam, kini saling berhadapan. Mereka-mereka mencabut senjata. Pertarungan jarak dekat dimulai. Kelinci-kelinci gagah melawan tikus-tikus perkasa.

* * *

Sementara itu di dalam bunker persembunyian, anak-anak banyak meringkuk ketakutan di pangkuan ibunya. Sisanya, para sepuh, Bersimpuh berdoa. Memohon pada sang pencipta untuk segera mengakhiri peperangan ini.

"Mak. Kata ayah bunker ini memiliki jalan rahasia untuk keluar dari daerah kerajaan mak.", Banjo mengingat perkataan ayahnya.

"Sudah lah nak. Itu cerita lampau. Ayahmu memang turut membangun kerajaan ini. Tapi jangan kau telan mentah-mentah semua bualannya itu."

"Tapi mak. Banjo percaya ucapan ayah itu. Banjo akan mencarinya. Mencari pintu yang pernah ayah ceritakan", Banjo kemudian pamit pada ibunya. Dia kemudian menyusur sambil meneliti di mana pintu keluar rahasia dari bunker ini.

* * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun