Mohon tunggu...
Gema Swargaloka
Gema Swargaloka Mohon Tunggu... Lainnya - Admin DC

Halo, perkenalkan nama saya Gema Swargaloka atau bisa dipanggil Gema. Saya bekerja di perusahaan PT. Bariel Indo global bagian Admin DC. Hobi saya adalah menulis, mendengarkan lagu, dan sesekali bermain game online.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sosial pada Novel Jejak Kupu-Kupu Karya Agnes Jessica

21 Desember 2023   16:59 Diperbarui: 21 Desember 2023   17:01 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku Jejak Kupu-Kupu. Sumber : https://dpk.kepriprov.go.id/opac/detail/tx4ck

Di zaman generasi Z, banyak dari kita yang belum mengetahui bahwa ada novel genre romantis yang begitu kompleks dan penuh dengan drama di dalamnya. Dimana perjalanan cinta Alisa dengan teman lama ibunya yang bernama Danu tidak berjalan mulus di awal. Perbedaan usia yang terlampau jauh ini sangat mustahil jika kita melihat kalimat sebelumnya 'teman lama ibunya'. Hal yang ingin saya kritik ialah kritik sosial pada jalan cerita di buku ini. Mulai dari sifat Alisa sebelum kejadian itu, selama tinggal di panti asuhan, saat ia mengemban pendidikan di Singapura, dan saat ia sudah bekerja. Sebelum masuk ke dalam pembahasan kritik sosial, izinkan saya untuk sedikit menjelaskan 'Apa sih kritik sastra itu?'

Kritik sastra adalah bentuk dari analisis atau penilaian terhadap karya sastra, yang mencakup unsur-unsur seperti plot, karakter, tema, gaya penulisan, dan pesan yang disampaikan oleh karya tersebut. Kritikus sastra bertujuan untuk menyelidiki dan mengevaluasi nilai seni dan estetika karya sastra, serta memberikan pemahaman lebih dalam tentang berbagai aspek yang ada di dalamnya. 

Lalu, apa itu kritik sosial?

Menurut Hantisa Oksinata (2010: 33 ) mengungkapkan bahwa Kritik Sosial adalah sebuah sarana komunikasi gagasan baru di samping menilai gagasan lama untuk suatu perubahan sosial. Kritik sosial sebagai salah satu bentuk komunikasi di dalam masyarakat yang berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat.

Mari kita masuk ke dalam ceritanya. Izinkan saya untuk mereview sedikit jalan cerita dari novel 'Jejak Kupu-Kupu' karya Agnes Jessica ini.

Tokoh utama pada cerita ini, yaitu Alisa Surya yang merupakan anak dari pasangan konglomerat bernama Teguh Surya dan Yanti. Selama ini, kehidupan Alisa sangatlah glamour dan bergelimang harta. Karena kehidupan itulah, sifat Alisa menjadi sangat sombong pada siapapun yang dirasa lebih rendah kastanya. Alisa mempunyai 4 orang sahabat, yakni Bella, Cindy, dan Diana. Mereka juga memiliki latar belakang yang sama, yaitu keluarga yang berkecukupan. Hingga pada suatu saat terjadi musibah yang menimpa dirinya. Dimana kedua orang tua Alisa 'meninggal' karena kecelakaan. Karena rumah orang tuanya di sita oleh bank karena utang-piutang yang dimiliki oleh kedua orangtuanya. Setelah kejadian tersebut, kehidupan Alisa berubah 180 derajat dalam kurun waktu kurang dari 1 Minggu. 

Nah, di dalam cerita ini Alisa bertemu dengan seseorang yang bernama Danu. Danu ini adalah teman ibunya dahulu semasa di panti asuhan. Danu dan Om Anwar membawa Alisa ke Panti Asuhan tempat Danu dan ibunya dulu tinggal, yakni Panti Asuhan Kemuning. Alisa tinggal di panti asuhan itu selama 2 tahun saja sampai ia lulus SMA. 

Perubahan sikap hingga sifat terjadi sejak ia menginjakkan kaki di panti asuhan Kemuning. Ia mendapatkan banyak teman dan saudara selama di sana. Selain mendapatkan teman dan saudara, ia juga mendapatkan tambatan hatinya. Danu. Pria dingin (Kata Alisa) itu berhasil mendapatkan hatinya. Tetapi sayang, Danu sebentar lagi akan menikah dengan seorang wanita bernama Catherine. Hal itu yang membuat Alisa tidak bisa banyak berjuang dan lebih memilih pergi ke Singapura untuk melanjutkan pendidikannya, sekaligus melupakan Danu. 

Selama empat tahun kemudian, dia kembali dikejutkan oleh peristiwa yang sama sekali tak diduganya, di hari wisudanya tiba-tiba kedua orang tuanya muncul, ternyata selama ini Alisa dibohongi oleh kedua orang tuanya dan Danu, hal itu sangat menggoncangkan jiwa Alisa sebab walaupun mereka ingin merubah prilaku Alisa, tetap saja Alisa sangat kecewa apapun alasannya dia belum bisa menerima kenyataan tersebut hal itulah membuat dia marah sama orang tuanya dan dia juga sangat membenci Danu akibat kebohongan tersebut. 

Akan tetapi pada akhirnya Alisa sadar kalau kedua orang tuanya melakukan itu demi kebaikannya sendiri, dia akhirnya menerima kedua orang tuanya dan meminta maaf atas kesalahannya selama ini, namun walaupun orang tuanya masih hidup Alisa tetap menjadi gadis yang mendiri bahkan dia tidak ingin tinggal dengan kedua orang tuanya karena ingin hidup mandiri. 

Dan ketika bertemu dengan Danu, tidak bisa dipungkiri kalau hatinya masih mencintai laki-laki tersebut, perlahan-lahan dia juga sudah memaafkan Danu. Setelah pertemuannya dengan Danu di sebuah seminar mereka pun sering bertemu dan akhirnya Danu mengakui perasaanya terhadap Alisa. Setelah disetujui kedua orang tuanya mereka pun menikah dan hidup bahagia dikarunia kedua orang anak. Kebahagiaan pun ada ditangan Alisa, dia seperti seekor kupu-kupu kecil yang terbang mencari tempat yang indah dan berdiam di sana.

Kritik Sosial 

1. Kritik Sosial Ekonomi

Pada novel ini, terlihat permainan kasta sosial di halaman-halaman awal. Seperti contoh Alisa yang diperlakukan lebih istimewa di panti asuhan Kemuning dibanding penghuni lainnya. Seperti hal pekerjaan rumah tangga, di saat yang lain mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi,  Alisa diberi keistimewaan tidak melakukan itu semua dan diberikan kesempatan untuk kursus. Sepertinya hal itu dilakukan karena Alisa berasal dari keluarga yang ber'ada' dan dekat dengan Danu. Tetapi, dengan perlakuan seperti itu membuat banyak penghuni lainnya seperti Neni merasa tidak adil, karena ia merasa bahwa Alisa kastanya sudah sama dengan mereka yang berada di panti asuhan tersebut. Seharusnya, Danu memperlakukan Alisa sama seperti yang lainnya agar tidak ada kesenjangan sosial.

2. Kritik Sosial Moral

Di awal cerita, kita diperlihatkan oleh cerita Alisa yang memarahi seorang Asisten Rumah Tangga sambil berkata kasar dan tidak manusiawi hanya karena tidak sengaja merobek gaun milik Alisa. Hal tersebut sangat jauh dari nilai moral yang dijunjung oleh rakyat Indonesia yang menganut adat ketimuran. Seharusnya, Alisa tidak boleh seperti itu karena itu tidak sesuai dengan nilai-nilai moral. Sebagaimanapun, asisten rumah tangga usianya jauh lebih tua dibandingkan Alisa dan bisa di selesaikan dengan cara yang baik-baik.

3. Kritik Sosial Pendidikan

Kembali kita ke halaman awal, dimana Alisa membohongi gurunya serta orang tuanya. Ia telah bolos sekolah selama 1 minggu dan memilih untuk pergi bersama ke 3 sahabatnya itu. Karena hal itu lah nilai dari Alisa sangatlah buruk. Mengetahui bahwa sekolah telah dibohongi oleh Alisa, Anastasia selaku guru dari Alisa mendatangi rumah Teguh dan Yanti untuk menyampaikan langsung hal tersebut. Hal tersebut tidak sesuai dengan nilai pendidikan yang ditampilkan melalui tokoh Alisa. Seharusnya Alisa bisa bersekolah dengan baik dan tidak melakukan hal yang buruk. Membohongi guru dan orang tua adalah tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nlai norma pendidikan. Seharusnya Alisa bisa berlaku jujur dan tidak membohongi siapapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun