Kata selanjutnya ialah "kuy", "kuy" adalah kata yang dibalik dari kata "yuk" atau dalam KBBInya "Ayo". Kata "Ayo" pada KBBI merujuk pada ajakan atau memberikan dorongan. Kata "kuy" sering dipakai saat kita mengajak atau menerima ajakkan dari teman di percakapan grup WhatsApp.
- Rungkad
Kata "Rungkad" berasal dari bahasa Sunda yang berarti kacau, runtuh, terpuruk, atau hal semacamnya. "Rungkad" sering diucapkan saat perasaan kita sedang merasa tidak baik-baik saja atau saat kita sedang lelah.
     Jadi, bahasa gaul yang terjadi di percakapan grup WhatsApp tidak hanya 5 saja, tetapi masih banyak lagi bahasa gaul yang sering kita dengar atau kita lihat. Sebagai anak generasi Z, saya pun mengakui bahwa kata-kata tersebut sangat terikat dalam kehidupan sehari-hari, bahkan seringkali saya kerap menggunakannya dalam percakapan di WhatsApp atau berbicara langsung dengan siapapun.Â
Namun, rasanya kita harus lebih bisa melakukan filtrasi kata-kata tersebut seperti berbicara kepada orang tua, guru, dosen, atasan kita atau rekan kerja yang usianya lebih tua dari kita. Rasanya sangat tidak nyaman, apalagi bisa membuat orang lain tersinggung. Kesimpulan dari saya adalah bahwa bahasa gaul boleh saja digunakan dalam kehidupan sehari-hari asal tidak melangar tata krama atau sopan santun dalam berbahasa, khususnya penggunaan bahasa kepada "orang tua" harus dijaga dengan baik dan ber-etika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H