Mohon tunggu...
gemogibran
gemogibran Mohon Tunggu... Penulis - Pendengar dan Penanya

Pecinta musik. Mencintai tulis-menulis. Mari bermain dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengerti Lewat Sentuhan

19 Januari 2023   18:41 Diperbarui: 19 Januari 2023   18:56 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict By Canva/Edi Supono

Disuatu hari yang akan tiba,

kau berlari kearahku,

menerjangku membabi buta.

Membuatku tersungkur dan kau jatuh memelukku.

.

Kau menangis terisak.

Menangis dan menangis.

Menangis dan terus menangis.

Aku tak ingin bertanya mengapa.

Biarkan saja.

Kurasa kau rindu.

.

Kau masih menangis.

Semakin kencang.

Dan semakin kencang.

.

Kita sering sibuk berkata-kata,

hingga lupa untuk saling mengerti.

Sekarang aku mengerti,

kita kurang berpelukan.

Kita kurang menyatukan lewat sentuhan.

Tak perlu kata-kata.

Hanya sentuhan.

Aku mengerti: Kau rapuh.

***

Gemo Gibran

(Yogyakarta, 19 Januari 2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun