Mungkinkah cahaya menembus kabut yang mengiringi gugurnya hujan dari kegelapan awan?
Dua belas siang yang gulita. Hanya terang lampu adanya.
Genangan air di mana-mana; jalanan licin.
Lumpur terlindas; kotoran menggempur.
Apakah senja telah tiba?
Kulihat setitik terang di ujung samudra.
Hari tanpa matahari.
Dunia bagai binasa.
.
Adalah harapan dari titik terdasar nurani.
Adalah air mata yang memancar dari kegelapan sanubari.
Tak mampu menyeruak gulita.
Salah bertindak; mencipta masalah.
Salah melangkah; terjerembap pada jurang.
Bayangan hitam yang mengejar, menyatu sejak tawa terkatup.
Apakah ajal telah tiba?
Kulihat sehelai kafan di atas sajadah.
Hari tanpa senyuman.
Nyawa bagai sirna.
***
(Gemo Gibran)
Yogyakarta, 8 September 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H