Adalah air mata yang memancar dari kegelapan sanubari.
Tak mampu menyeruak gulita.
Salah bertindak; mencipta masalah.
Salah melangkah; terjerembap pada jurang.
Bayangan hitam yang mengejar, menyatu sejak tawa terkatup.
Apakah ajal telah tiba?
Kulihat sehelai kafan di atas sajadah.
Hari tanpa senyuman.
Nyawa bagai sirna.
***
(Gemo Gibran)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!