Mohon tunggu...
gemogibran
gemogibran Mohon Tunggu... Penulis - Pendengar dan Penanya

Pecinta musik. Mencintai tulis-menulis. Mari bermain dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelap

9 September 2022   14:20 Diperbarui: 9 September 2022   14:34 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah air mata yang memancar dari kegelapan sanubari.

Tak mampu menyeruak gulita.

Salah bertindak; mencipta masalah.

Salah melangkah; terjerembap pada jurang.

Bayangan hitam yang mengejar, menyatu sejak tawa terkatup.

Apakah ajal telah tiba?

Kulihat sehelai kafan di atas sajadah.

Hari tanpa senyuman.

Nyawa bagai sirna.

***

(Gemo Gibran)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun