Sebelumnya kita harus mengetahui dahulu apa saja dasar hukum berdagang dalam islam karena diislam kita harus mengedepankan kejujuran untuk menjadi pedagang, Etika bisnis dalam Islam adalah sejumlah perilaku yang dibungkus dengan nilai-nilai syariah yang mengedepankan halal dan haram.Â
Jadi perilaku yang etis itu ialah perilaku yang mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangnya. Dalam Islam etika bisnis ini sudah banyak dibahas dalam berbagai literatur dan sumber utamanya adalah Al-Quran dan sunnaturrasul.
"Pedagang yang benar dan terpercaya bergabung dengan para Nabi, orang-orang benar (shiddiqin) dan para syuhada" (HR. Tirmidzi). Nabi saw. Juga bersabda: "Penjual dan pembeli bebas memilih selama belum putus transaksi. Jika keduanya bersikap benar dan mau menjelaskan kekurangan barang yang diperdagangkan maka keduanya mendapatkan berkah dari jual belinya.Â
Namun, jika keduanya sahng menutupi aib barang dagangan itu dan berbohong, maka jika mereka mendapat laba, hilanglah berkah jual beli itu" (HR. Muttafaqun alaih). Didalam al-qur'an juga sudah dijelaskan, Dan seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, disebabkan oleh pembicaraan kamu tentang hal itu (berita bohong itu).
(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar. (QS. An Nurr 14-15).Â
Jadi setelah kita mengetahui dasar-dasar didalam islam untuk membuat iklan maka kita juga akan menjadi pedagang yang jujur dan mendapatkan berkah dalam menjalankan usaha kita, Lalu dalam membuat iklan yang baik dan benar Iklan wajib menyampaikan semua informasi dan tidak boleh menyampaikan informasi yang palsu.Â
Fungsi iklan sebagai pemberi informasi hendaknya memberikan informasi yang lengkap dan akurat untuk masyarakat dan tidak ada kata-kata yang menyinggung seseorang karena kita harus tetap ingat etika dalam membuat informasi harus mengandung unsur Qaulan baligha, Qaulan karima, Qaulan marufa, Qaulan layyina, Qaulan maysura, dan Qaulan sadida.Â
Mengapa demikian? karena dalam islam kita diajarkan untuk menjadi seseorang yang lemah lembut dalam perkataan maupun perbuatan agar kita tidak menyakiti perasaan seseorang. Setelah itu kita dapat melanjutkan membuat iklan kita dengan semenarik mungkin,Â
Didalam iklan tidak boleh ada unsur pemaksaan, Iklan tidak boleh dijadikan sebagai media untuk memaksa konsumen secara halus melalui bujuk rayu yang memikat sehingga akhirnya konsumen termakan bujuk rayu tersebut lalu membeli produk yang ditawarkan,Â
meskipun barangkali sebenamya produk tersebut tidak dibutuhkannya. karena maraknya promosi melalui iklan, akhirnya seseorang membeli barang yang sama sekali tidak dibutuhkannya, bahkan sebenarnya ia tidak sanggup membelinya akhimya sampai berani berhutang atau membayar dengan cicilan.Â
Suatu iklan juga tidak boleh mengandung unsur sara contohnya seperti yang sedang marak sekarang, tidaklah etis dalam membuat sebuah iklan kita menyinggung perasaan orang lain apalagi itu suatu yang suci baginya.