Mohon tunggu...
Gelar S. Ramdhani
Gelar S. Ramdhani Mohon Tunggu... Penulis -

Mari berkunjung ke website pribadi saya www.gelarsramdhani.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengapa Tukang Gigi Menjamur?

11 Maret 2012   07:41 Diperbarui: 9 Agustus 2018   22:22 4063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut hemat saya itulah yang menjadi etiologi mengapa tukang gigi semakin ramai. Untuk penatalaksanaan permasalahan ini alangkah baiknya dokter gigi secara pribadi atau Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) secara institusi profesi, melalukan tindakan yang lebih elegan layaknya kaum terdidik, jadi ketika ada indikasi oknum tukang gigi yang menjelek-jelekan atau mengambil alih kompetensi dokter gigi tidak sepatutnya dokter gigi yang sekali lagi sebagai kaum profesional membalas dengan hal yang tidak elegan.

Rezeki seseorang sudah ada yang mengatur, tidak sepatutnya kebakaran jenggot ketika lahan pekerjaan diambil alih orang lain, apalagi pekerjaan yang lebih kepada hal-hal kemanusiaan. Solusi kongkrit dari saya untuk memecahkan permalsahan ini adalah, PDGI sebagai organisasi profesi harus menjadi promotor dalam menekan etiologi  yang tadi saya jelaskan, saya mempunyai keyakinan besar jika pelayanan kedokteran gigi dan mulut sudah prima (humanis) untuk semua lapisan masyarakat, sudah terjangkau, apalagi anggaran subsidi pemerintah semakin besar untuk kesehatan gigi dan mulut. Maka sekali lagi saya sangat yakin masyarakat secara tidak langsung akan lebih memilih dokter gigi sebagai kaum yang profesional dan lebih dipercaya masyarakat dari pada tukang gigi, dan akhirnya tukang gigi akan berkurang dengan sendirinya.

Kemudian saya sepakat dengan yang ditulis oleh Bung Armand bahwa tukang gigi juga adalah warga negara yang memiliki hak yang sama, jadi sangat tidak manusiawi jika tukang gigi diberantas apalagi atasnama egoisme profesi. Lebih baik dirangkul dijadikan mitra secara legal, tentunya dengan kapasitas-kapasitas yang ditentukan.

-------------------------------------------

Apabila anda ingin bersilaturahmi dengan penulis, silahkan bisa melalui:

-------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun