Terduka pelaku pembakaran Studio Kyoto Animation sempat berteriak "mati kau" sebelum melakukan aksinya.
Shinjin Aoba (41), terduga pelaku pembakaran studio Kyoto Animation (KyoAni) Jepang diduga membakar studio itu terkait isu pencurian dan dendam.
Dikutip dari Associated Press, Aoba kini masih dirawat di rumah sakit. Dia diduga membakar KyoAni karena mengira mereka mencuri novel. Tidak ada detail mengenai apakah Aoba memiliki hubungan dengan KyoAni sebelumnya.
Meski dugaan mengarah pada aksi dendam, kepolisian belum dapat memastikan motif Aoba melakukan pembakaran tersebut.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 pagi pada Kamis (18/7/2019) di studio Animasi Kyoto. Petugas pemadam kebakaran butuh hampir lima jam untuk memadamkan api.
Terduga pelaku itu dilaporkan terlihat menuangkan cairan yang mudah terbakar di dalam gedung sebelum terbakar. Saksi mata juga mengatakan dia terdengar berteriak "mati" dalam bahasa Jepang.
Hideaki Hatta,presiden KyoAni mengatakan, "Mereka menuju kantor kami dan kantor departemen penjualan lalu berkata, 'mati kau!" ujarnya, dikutip NHK.
Ia juga mengaku mendapat email berisi ancaman beberapa waktu lalu sebelum kejadian. Kyoto Animation merupakan salah satu studio anime yang terkenal di luar Tokyo, pusat animasi Jepang. Karyanya yang terkenal diantaranya Haruhi Suzumiya, K-On!, dan sedang dalam proses peluncuran Violet Evergarden.
Profesor Universitas Meiji, Ryusuke Hikawa mengatakan, Nama Kyoto Animation adalah brand kuat dengan penyutradaraan dan teknik produksi epik. Ia juga menambahkan KyoAni adalah studio sukses pertama diluar Tokyo.
Peristiwa ini membuat 35 orang luka disamping korban meninggal, beberapa dalam keadaan kritis. Sebagian besar korban adalah pekerja di KyoAni, yang berdiri sejak 1981.
Kepala kepolisian Kyoto, Hideto Ueda meletakkan bunga di trotoar depan KyoAni dan diikuti oleh masyarakat sekitar sebagai bentuk dukungan dan belasungkawa atas para korban. Ia berjanji akan mengusut tuntas peristiwa ini, yang ia sebut belum pernah terjadi sebelumnya dan tak bisa dimaafkan.
Reuters melaporkan, 15 korban masih berusia 20-an dan 11 lainnya berusia 30-an tahun. Enam orang berusia sekitar 40-an dan seorang berusia lebih dari 60 tahun.
Nama-nama dari para korban belum dirilis sampai hari ini. KyoAni memiliki total 160 pegawai, dan saat kejadian berlangsung ada 70 pegawai di kantor tersebut.
Kemarahan penggemar terhadap kejadian ini juga tertuang di media sosial lewat gerakan tagar #PrayForKyoAni di twitter. Salah seorang penggemar, Bing Xie, seorang pelajar di Kyoto University mengatakan ia tidak bisa memaafkan pelaku.
"Pelaku kelihatannya memiliki gangguan mental, tapi aku tidak bisa memaafkannya. Orang-orang muda di Kyoto Animation rupawan dan ramah, dan sulit membayangkan mereka kini sudah tidak ada,"
Polisi mengungkapkan sebagian besar korban terjebak di tangga karena asap tebal mengganggu pernapasan dan pandangan mata. Asap dan bau kebakaran sangat mengganggu tetangga di kawasan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H