Sedangkan rumah warisan Teungku Di Bitay yang terletak di desa Bitay Kota Banda Aceh yang menjadi warisan jatuh kepada kakekku, diberikan kepada anak perempuan yang pertama dan untuk nenekku.
Di tanah kediaman Tgk. Di Bitay sekarang ini dalam satu pagar ada 3 rumah dan ada lambang bulat berbentuk bulan bintang lambang negara Turki.
Dahulu saat diriku kecil dan berangkat ke Bitay serta pada saat diriku sekolah di Banda Aceh, pasti tidur di rumah warisan Teungku Di Bitay ini.
Rumah warisan Teungku Di Bitay tersebut halamannya luas sekali, bisa bermain kejar-kejaran dengan saudara-saudara yang lain.
Di rumah kakekku inilah sejak dahulu kakekku masih ada di Sabang (1950-1990) hingga sekarang diadakan pengajian atau TPQ ABU JUNED BITAY.
Bagi diriku TPQ ini adalah singkatan dari Tempat Pengajaran Alquran walaupun sejak tahun 1990-an orang-orang menyebutkan bahwa TPQ itu Taman Pendidikan Alquran.
Dahulu diriku lahir pada kamar belakang rumah kakekku dan kakekku sebelum meninggal dunia sempat juga tinggal di kamar tempat diriku dilahirkan (1980-1990).
Sekarang diriku tidur kembali di kamar tempat kakekku tinggal dahulu yaitu kamar tempat di mana diriku dilahirkan oleh Ibuku.
"Weeek...weeek...weeek...jerit tangis diriku sewaktu lahir," "Kha lahee aneuk si Maneh/Sudah lahir anak si Maneh," kata kakekku Abu Juned Bitay kepada nenekku di waktu Azan Subuh berkumandang.
Setelah shalat Subuh kemudian kakekku mengazankan diriku dan jadilah diriku "Anak ke-11" dari kakekku Teungku H.M. Abu Juned Bitay dan oleh Ibuku diberikan nama Rachmad karena diriku lahir di bulan puasa Ramadhan.
Dari hasil riset/penelitian kembali arsip-arsip lama peninggalan kekekku Abu Juned Bitay pada hari Rabu, Sabang 14 Agustus 2013, data-data rumah kakekku adalah: