Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenang Tragedi Tsunami Aceh 2004

27 Desember 2012   04:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:58 2529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah berapa banyak air yang terasa asin dan pahit terminum olehnya. Tubuhnya terasa luluh lantak terhantam balok kayu yang terbawa arus. Dengan kondisi lemas,Maimunah masih sempat menyerahkan Aulia kepada Lina.

Tiba-tiba gelombang air laut kedua muncul datang menghantam dengan ombak yang lebih tinggi. Arusnya lebih deras dari sebelumnya. Tubuh Maimunah terseret jauh entah kemana, hanyut bersama puing-puing dan berbagai benda yang di sapu arus laut dari bibir pantai.

Ketika Maimunah tersadar, tubuhnya tersangkut di belakang pintu sebuah gedung perkantoran. Ia berupaya melepaskan bajunya yang tersangkut di pintu gedung tersebut. Namun, arus yang deras dan kondisinya yang lemah membuat ia sulit melepaskan bajunya dari pintu gedung. Dia pasrah dengan kondisi tersebut, hanya Asma Allah yang selalu dibaca dalam hati. Maimunah menyerahkan diri kepada allah, jika saat tersebut menjadi akhir dari hidupnya. Ia telah bersiap diri untuk menerimanya.

Namun tersangkutnya baju Maimunah pada pintu gedung perkantoran tersebut, justru menjadi penyelamat jiwanya. seandainya saja bajunya tidak tersangkut, mungkin tubuhnya telah terseret lebih jauh entah kemana bercampur baur dengan berbagai benda besar seperti balok kayu yang sewaktu-waktu dapat merenggut jiwa.

"Tuhan kamu (Allah) berfirman,"Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu," Sesungguhnya orang-orang yang takabur dari menyembah-Ku, mereka akan masuk jahannam dalam keadaan terhina". (QS. 40. Al Muminun:60).

Dengan sisa tenaga yang masih dimiliki, Maimunah berupaya merobek bajunya yang tersangkut dipintu. Pintu gedung perkantoran yang sebelumnya terkunci rapat, kini telah terbuka karena hantaman gelombang Tsunami yang ganas, Maimunah berupaya menyelamatkan diri dengan memasuki gedung perkantoran yang tidak dikenalnya. Sambil berdoa di dalam hati, ia berharap semoga ia, keponakan, dan cucunya, dilindungi oleh Allah serta terhindar dari malapetaka yang tidak terduga.

Maimunah kemudian merengkuh sebongkah kayu besar yang terapung di dekatnya untuk ia pergunakan sebagai pelampung. Ia terus berupaya masuk ke dalam gedung untuk menyelamatkan diri. Dalam benaknya, Maimunah masih memikirkan nasib Lina beserta dua orang anaknya. Bagaimana dengan nasib mereka saat ini, apakah mereka masih selamat atau telah meninggal dunia? Di dalam gedung, ada beberapa orang yang juga sedang berusaha menyelamatkan diri.

Dengan sisa tenaga yang masih ada, Maimunah berupaya berenang dan naik ke sebuah lemari buku. Gelombang Tsunami sudah mulai reda namun air masih belum surut. Ia khawatir masih ada gelombang berikutnya yang terjadi lebih dahsyat. Rasa panik dalam dirinya belum sepenuhnya hilang, karena ia masih merasakan getaran gempa susulan. Maimunah kemudian berusaha untuk naik ke plafon gedung yang saat itu telah di isi oleh beberapa orang yang selamat.

Mereka saling bahu membahu walaupun satu sama lain tidak saling mengenal. Nasib dan penderitaan telah menyatukan mereka bagaikan suatu regu penyelamat. Beberapa pria berupaya menjebol atap gedung yang terbuat dari seng, dan mencoba untuk naik dan melihat situasi di luar dengan jelas. Matahari yang bersinar terang membuat seng menjadi panas. Namun panas tersebut sudah tidak dirasakan lagi oleh mereka yang saat itu dilanda derita.

Terdengar tangis bocah kecil yang selamat, bingung mencari ayah dan bundanya yang entah dimana berada. Haus dan dahaga mulai menyerang. Tapi, tidak ada setetes airpun yang dapat diteguk. Hanya dengan doa sambil menyebut segala kebesaran-Nya yang dapat membuat hati Maimunah terasa sejuk.

Dalam kondisi tubuh yang lemah dan memar serta luka tersayat, akhirnya Maimunah tertidur di atas plafon. sabda Rasullulah: "Doa itu memberi manfaat kepada sesuatu yang telah diturunkan Allah dan yang belum, oleh sebab itu berdoalah kamu wahai hamba-hamba Allah" (HR. Al-Hakim dan Akhmad).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun