Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenang Tragedi Tsunami Aceh 2004

27 Desember 2012   04:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:58 2529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tebal : ix + 200 halaman

Cetakan pertama, Maret 2006

Penulis: Iqbal hamdy Atau yang biasa dipanggil Bang Eboth dilahirkan di Sabang 14 Januari 1965, NAD. Sekolah Dasar hingga SMP di Sabang, yang merupakan Nol kilometer, ujung barat negara kesatuan RI, lalu hijrah SMA ke Jakarta dan akhirnya meraih sarjana ekonomi management.

Buku ini dipersembahkan untuk AMANI (Yayasan amalan Insani) suatu organisasi Nirlaba untuk mendidik yatim-piatu dan remaja putus sekolah di Nanggroe Aceh Darussalam, dalam pendidikan informal untuk menjadi bekan hidup dihari depan.

"Demi pagi yang cerah gemilang, dan demi malam bila senyap dan kelam, tuhan-Mu tidak mengingalkanmu, juga tidak dia merasa benci. Sesungguhnya hari yang akan datang itu lebih baik bagi kamu. Dari pada saat ini, sehingga kamu memperoleh Ridha (senang hati)". (QS.93-Adh Dhuha:1-5).

Maimunah Djuned / Nurlina Nasir, Jl. Raden Saleh no. 3 kota atas SABANG-NAD 23511, telp:(62652) 21061. Email: rbacakoran@yahoo.com

Kilasan isi buku pilihan:

Ucapkan Selalu Asma Allah Minggu pagi yang cerah, 26 Desember 2004 sekitar jam delapan pagi. Maimunah yang baru saja tiba di Kota Meulaboh dari Banda Aceh sedang menikmati indahnya suasana di sekitar tempat tinggalnya. tiba-tiba saja gempa hebat mengguncang. Seketika manusia berhamburan lari keluar rumah dengan menyebut Asma Allah. Begitu pula dengan Maimunah.

Ia segera kembali ke rumah tempatnya menginap menemui keponakannya, Lina. Mereka berdua segera membawa dua orang anak Lina, Aulia yang berusia 6 bulan dan Hafiz, 3 tahun, yang saat itu masih terlelap tidur. Dalam keadaan panik, Maimunah membawa Aulia dan Lina mengendong Hafiz berlari ke pekarangan rumah. mereka berusaha keluar dari dalam rumah untuk menghindari ambruknya rumah yang dapat terjadi seketika.

Dalam pelukan Maimunah, Aulia tampak tersenyum seakan tidak peduli dengan situasi yang mencemaskan tengah terjadi. Dari kejauhan terdengar suara gaduh dan teriakan minta tolong yang mengatakan bahwa air laut telah naik ke darat. Dalam sekejat saja gelombang Tsunami menghantam daratan. Air laut yang berwarna hitam bergulung-gulung melanda Maimunah dan Lina beserta dua orang anaknya.

Dengan bersusah payah Maimunah, berusaha memegang pagar rumah untuk menahan derasnya terjangan air laut. Namun, akhirnya tubuh Maimunah terseret masuk dalam gelombang air yang gelap pekat bercampur pasir. Tangannya tetap erat memeluk tubuh mungil aulia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun