JAKARTA-GEMPOL, Sangat ironis, negara agraris seperti Indonesia masih bisa krisis kedelai. Beberapa tempat yang lalu terjadi kekosongan tempe dan tahu. Para perajin/pembuat tahu dan tempe mogok kerja dan melakukan sweping di pasar-pasar atas produk tersebut. Krisis ini di akibatkan oleh kemarau panjang di benua Amerika sebagai produsen dan gagal panen.
Harga pasaran kedelai di Indonesia ikut-ikutan naik lebih 100 persen, otomatis petani menjerit. Ibu-ibu tentu saja kebingungan karena tiba-tiba saja tempe dan tahu hilang dari pasaran beberapa waktu yang lalu.
Tahu dan tempe memang menjadi alternatif termurah kaum ibu untuk memenuhi gizi keluarga mereka. Tahu dan tempe dianggap menjadi penolong bagi kaum ibu, terutama di saat harga-harga bahan pokok melonjak seperti puasa saat ini. Komposisi gizi yang lengkap dengan harga yang relatif terjangkau ini membuat tempe dan tahu jadi bahan masakan favorit.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemdag  dalam Permendag tata niaga kedelai akan mengatur  siapa saja yang boleh melakukan impor, apa saja kewajiban importir untuk menjaga stabilitas harga, termasuk kepastian harga beli serta pasokan bagi perajin tahu dan tempe.
Selain itu juga akan mengatur soal kepastian harga jual yang layak bagi petani atau HPP, sehingga mereka bergairah untuk menanam kedelai di lahannya.
Tata niaga kedelai termasuk salah topik yang menjadi masuk dalam revitalisasi Bulog sebagai badan penyangga pangan strategis. Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang akan ditangani Bulog.
Saat ribuan produsen tempe dan tahu mogok kerja. Mereka menuntut pemerintah mengambil alih tata niaga kedelai agar dapat membantu para produsen perajin tempe dan tahu mendapatkan harga kedelai yang lebih murah. Terhitung bulan Mei 2012, harga kedelai sudah mencapai Rp 8.200 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 5.500 per kilogram.
Tim perumus dari pemerintah sedang bekerja untuk mengkaji terkait perluasan peran dan fungsi Bulog dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Nantinya kedelai, gula, daging, jagung dan beras akan diurus Bulog.
HPP yang sesuai pastinya bakal memberi semangat bagi petani lebih perioritaskan menanam kedelai yang saat ini sedang krisis produksi dalam negeri, harga yang cocok bagi petani di kisaran Rp 8.000 per kilogram.
HPP kedelai yang ditetapkan pemerintah harus merupakan harga stabil bagi petani. HPP yang tepat di kisaran Rp 7.000 - Rp 8.000 per kilogram. Ketika panen satu tahun lalu, petani kedelai cuma dihargai sekitar Rp 4.500 - Rp 6.000 per kilo gram.
Dalam 113,40 gram tempe terkandung banyak nutrisi yang menguntungkan tubuh, antara lain, mangan (73 %), protein (41,2%), tembaga ( 30,5%), fosfor (28,6%), vitamin B2 (23,5%), magnesium (21,8%) kalori (12%).