Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Demokrat Kalah, Pemilih Bukan Pengkhianat

17 Mei 2014   19:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA-GEMPOL, Hasil pemilihan umum legislatif (pileg) 2014 telah sama-sama kita ketahui. Pemilu yang diadakan pada Rabu, 9 April 2014, serentak di seluruh Indonesia dan di luar negeri banyak menghasilkan kejutan-kejutan.

KPU (Komisi Pemilhan Umum) Pusat Jakarta secara resmi telah menetapkan partai-partai pemenang pemilu beserta kursinya. Hasil dari sejumlah lembaga survei menempatkan suara nasional Partai Demokrat pada perolehan 9,70 persen suara.

Partai Demokrat kalah telak karena pada pemilu 2009 partai tersebut memperoleh 20,85 persen.
Hasil resmi KPU pusat pada tanggal 9 Mei 2014 bahwa Partai Demokrat memperoleh 10,19 persen atau 12.728.913 suara.

Di Sabang Aceh, ujung Indonesia nasib Partai Demokrat sama saja, kalah. Partai Demokrat kurang suara untuk memperoleh kursi. Dapil 1 Sukakarya, Partai Demokrat hanya memperoleh 787 suara dimana 1 kursi berharga 953 suara. Dapil 2 Sukajaya, Partai Demokrat hanya memperoleh 510 suara dimana 1 kursi berharga 964 suara.

Setelah dihitung KIP Sabang dari dapil 1, PD kurang 166 suara dan dari dapil 2, PD kurang 454 suara. Atas kemurahan hati KIP Sabang, setelah rapat pleno rekapitulasi, memberi masing-masing tiap dapil 1 kursi untuk Partai Demokrat, jadi PD mendapat 2 kursi untuk DPRK Sabang.

Pasca pemilu legislatif, Sabang, Rabu, 9 April 2014, maka salah seorang wanita bertanya kepada Saya, " Tadi di TPS memilih siapa, apa Demokrat, pilih caleg (UIN)," "Tidak Partai Demokrat, pilihannya rahasia," jawab Saya.

Setelah perhitungan suara oleh KIP pada hari Minggu, 20 April 2014, ternyata caleg Partai Demokrat"UIN" hanya memperoleh 277 suara sedangkan satu kursi berharga 953 suara.

Malamnya wanita tersebut berkata dengan temannya sambil marah-marah menatap kearah Saya bahwa," Pemilih Sabang berkhianat tidak pilih Partai Demokrat." Beberapa hari mereka bermuka masam tidak berbicara kepada Saya dan sekarang perang dingin. Ini pasti caleg "UIN" yang bilang kurang suara bisa tidak dapat kursi.

Sudah banyak uang yang keluar untuk bagi-bagi sembako, bagi-bagi tas, jam, mungkin ada juga money politic. Sumber dana semua caleg Partai Demokrat dan caleg lainnya harus diaudit. Dari mana uang mereka dan dibelanjakan untuk apa saja.

Padahal setelah hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei menempatkan Partai Demokrat pada 9,07 persen suara. Ketua Umum Partai Demokrat dalam jumpa Pers mengatakan, "Partai Demokrat menerima hasil hitung cepat lembaga survei dan meminta seluruh caleg menerima hasil ini dengan lapang dada."

Hanya caleg Partai Demokrat dan kadernya saja yang tidak siap menerima kekalahan. Tidak mungkin Partai Demokrat menang selamanya pasti ada saat menang dan ada saat kalah.

Bila di DPRK Sabang, Partai Demokrat memperoleh 2 kursi dari 20 kursi yang diperebutkan maka di DPRD Aceh/DPRA, Partai Demokrat hanya memperoleh 6,51 persen, 156.303 suara atau 8 kursi dari 81 kursi yang diperebutkan.

Total suara Partai Demokrat dari kota Sabang adalah: DPRK Sabang 1.297 suara, DPRA 1.119 suara dan DPR RI 3.352 suara.

Di tingkat nasional Partai Demokrat hanya memperoleh 12.728.913 suara dapat 61 kursi dari 560 kursi yang diperebutkan. Dibandingan dengan pemilu 2009 maka Partai Demokrat kalah telak. Partai Demokrat kehilangan 87 kursi di DPR RI dari 148 kursi yang diraih pada tahun 2009.

Ini jelas-jelas pemilih sudah muak melihat Partai Demokrat, sejumlah anggota legislatif dan anggota Partai Demokrat tersangkut kasus korupsi seperti Nazaruddin, Andi Malaranggeng, Angelina Sondakh.

Ke depan masih banyak lagi anggota partai Demokrat yang akan diperiksa oleh KPK termasuk ketua Umumnya yang akan dipanggil KPK tersangkut kasus Bank Century, tunggu saja kejutan lainnya dari KPK untuk semua kader Partai Demokrat.

Ada dugaan pasca SBY lengser pada tanggal 20 Oktober 2014 maka sejumlah orang akan menggungat SBY ke pengadilan Internasional HAM di Den Haag Belanda yaitu Mahkamah Pidana Internasional terkait genosida, kejahatan kemanusiaan, kejahatan perang.

Ini karena terjadi kasus saat Menkopolhukam, SBY yang mengumumkan perang kepada Aceh. Terjadinya darurat militer dan darurat sipil, puluhribuan rakyat Aceh terbunuh dan cacat, banyak yang hilang hingga kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun