Mohon tunggu...
Indra Haryawan
Indra Haryawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

orang yang biasa - biasa sahaja. termasuk biasa ngutang tanpa bayar........

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FISUM] Serial Setap Pentri - Emangnya Gue Tukang Kredit?

17 Juli 2012   18:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:51 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Soekaspo : Ngitung bon? Emange aku sempoa?

Bu Djadoel : *bengong dengan sukses*

=====

Confuse Us berkata, "barang siapa menabur angin, pasti akan menuai badai". Demikian juga dengan Soekaspo yang telah berbuat tega terhadap para kambratnya, para kambrat pun bersepakat untuk melakukan pembalasan. Kesempatan membalas terjadi saat Soekaspo kehabisan uang di very old date alias tanggal akhir bulan. Seperti yang telah terjadi sejak jaman dahulu kala, Soekaspo selalu mendatangi satu persatu temannya untuk sekedar ngutang atau numpang makan gratisan. Soekaspo yang sedang kelimpungan akibat belum sarapan mendatangi Kafe Kancing Lepis, tempat para kambrat biasa berkumpul. Pucuk dicinta ulam pun tiba, dilihatnya para kambrat sedang berkumpul

Soekaspo : Anuw......mas e, mbak e, pinjem duid lagi ya. mBesok tak balikin deh kalo udah gajian *pasang wajah semelas mungkin*

Mas Enha + Mbak Uni + Bu Dinces + Bu Djadoel : Apa? Pinjem duid? Enaknye ! Emangnya gue tukang kredit !

Soekaspo : #glodagh........ *pingsan tujuh hari tujuh malem sampe gajian*

Ceritera ini bohonglah adanya. Jika ditemukan fakta yang serupa ataupun kemiripan, tiadalah maksud untuk sengaja menyindir. Fakta sebenarnya adalah Soekaspo termasuk dalam golongan mereka yang punya gaji lima koma, alias baru tanggal lima sudah "koma".

=====

Catatan :

1) Nasi pendem adalah nasi yang menyembunyikan lauk di bawahnya. Termasuk salah satu jurus makan murah di warung prasmanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun