Soekaspo : Ngitung bon? Emange aku sempoa?
Bu Djadoel : *bengong dengan sukses*
=====
Confuse Us berkata, "barang siapa menabur angin, pasti akan menuai badai". Demikian juga dengan Soekaspo yang telah berbuat tega terhadap para kambratnya, para kambrat pun bersepakat untuk melakukan pembalasan. Kesempatan membalas terjadi saat Soekaspo kehabisan uang di very old date alias tanggal akhir bulan. Seperti yang telah terjadi sejak jaman dahulu kala, Soekaspo selalu mendatangi satu persatu temannya untuk sekedar ngutang atau numpang makan gratisan. Soekaspo yang sedang kelimpungan akibat belum sarapan mendatangi Kafe Kancing Lepis, tempat para kambrat biasa berkumpul. Pucuk dicinta ulam pun tiba, dilihatnya para kambrat sedang berkumpul
Soekaspo : Anuw......mas e, mbak e, pinjem duid lagi ya. mBesok tak balikin deh kalo udah gajian *pasang wajah semelas mungkin*
Mas Enha + Mbak Uni + Bu Dinces + Bu Djadoel : Apa? Pinjem duid? Enaknye ! Emangnya gue tukang kredit !
Soekaspo : #glodagh........ *pingsan tujuh hari tujuh malem sampe gajian*
Ceritera ini bohonglah adanya. Jika ditemukan fakta yang serupa ataupun kemiripan, tiadalah maksud untuk sengaja menyindir. Fakta sebenarnya adalah Soekaspo termasuk dalam golongan mereka yang punya gaji lima koma, alias baru tanggal lima sudah "koma".
=====
Catatan :
1) Nasi pendem adalah nasi yang menyembunyikan lauk di bawahnya. Termasuk salah satu jurus makan murah di warung prasmanan.