Mohon tunggu...
Gegas Aulia
Gegas Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa pendatang di kota Jogja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Manuel Castells: Teori Masyarakat Jaringan

27 Oktober 2022   09:15 Diperbarui: 27 Oktober 2022   14:33 3940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama              : Gegas Aulia Rahmah 

NIM                 : 21107020023

Mata Kuliah : Teori Sosiologi Modern A

Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester. 

Pada kesempatan kali ini saya tertarik menggandeng seorang pebisnis tas dari Semarang sebagai narasumber essay kali ini. Sebelum masuk pembahasan lebih lanjut, mari para pembaca sekalian berkenalan dengan informan yang akan saya mintai pengalaman pribadinya mengenai teori masyarakat jaringan oleh Manuel Castells. Beliau adalah Regina Indriasari, wanita yang akrab dipanggil Regi ini lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah. Ia merupakan lulusan program studi seni tari Universitas Negeri Semarang yang banting setir menjadi pebisnis di usianya yang masih muda. 

Dalam menjalankan usahanya, Regina mengaku sangat terbantu dengan adanya perkembangan teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Di tahun 2013, ia hanya menjual beberapa tas dagangannya di kos an bermodalkan promosi lewat mulut ke mulut. Seiring berjalannya waktu muncullah media sosial yang booming dikalangan masyarakat, mulai dari whatsapp, instagram, tiktok bahkan aplikasi belanja online seperti shopee, lazada dll yang dengan mudah diakses oleh seluruh kalangan masyarakat. Tercatat hingga saat ini ketiga aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 500 juta kali oleh orang-orang dari seluruh dunia. 

Regina melihat perkembangan masyarakat dari tahun ke tahun sangat erat hubungannya dengan dunia digital, ia pun memanfaatkan peluang ini untuk melebarkan sayap bisnisnya agar dikenal masyarakat luas. Usahanya itu berbuah manis dan sukses di usianya yang ke 30 tahun. 

Saya melihat pengalaman informan ini sebagai suatu contoh teori masyarakat jaringan yang dipopulerkan oleh Manuel Castells. Di era masyarakat post-industrial, perkembangan teknologi informasi dan kekuatan informasi telah melahirkan gaya hidup baru, simbol-simbol dan "pekerja-pekerja kerah putih" yang lebih banyak bergerak di bidang jasa, terutama pekerjaan dan usaha yang lebih banyak berkecimpung dengan proses mengelola informasi dan memanfaatkan untuk kepenting ekonomi maupun social, bahkan politik. Informan melihat celah bahwa semakin kesini, masyarakat tidak bisa lepas dari teknologi digital yang menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka, informan pun memasarkan produknya lewat media sosial seperti memposting produk tas di instagram dan story whatsapp, membuat konten promosi tas yang menarik di tiktok, serta berjualan secara online lewat live streaming dan marketplace digital seperti Shopee. 

Hasil promosi dari platform digital tersebut sangat berhasil karena masyarakat mudah dijangkau, masyarakat dari berbagai kalangan mengakses dunia digital dalam kesehariannya sehingga peluang mereka ter-influence dan tertarik akan produk yang ditawarkan menjadi semakin besar, setiap harinya 70 -100 unit tas dapat terjual. Hingga kini informan telah mempunyai 35,3 ribu followers di instagram, 584 reseller yang menjualkan kembali produknya, dan merekrut 5 karyawan dimana 2 merupakan karyawan di offline store dan 3 lainnya sebagai admin. Dapat disimpulkan disini bahwa perkembangan teknologi membawa masyarakat, dalam kasus ini informan sebagai pelaku bisnis menuju kehidupan yang lebih baik. 

Saya mengenal teori masyarakat jaringan dari sebuah artikel yang berjudul "Pemahaman Konsep Masyarakat Jaringan untuk Antisipasi Kesenjangan Sosial" dimana masyarakat jaringan merupakan struktur sosial yang terbentuk karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini memungkinkan komunikasi berjalan ke semua arah pada level struktur mana pun, tanpa perlu diwakilkan. Anggota masyarakat juga bisa mengakses kehidupan yang lebih baik dengan perkembangan teknologi.

Manuel Castells mengatakan bahwa masyarakat jaringan adalah masyarakat yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Selain tersusun menurut struktur sosial, masyarakat juga merupakan manifestasi perubahan zaman, salah satunya karena transformasi teknologi. 

Menurut pemahaman saya, masyarakat jaringan merupakan ciri era informasi dimana terjadi perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya akibat perkembangan teknologi digital dan informasi. Struktur sosial masyarakat jaringan terbentuk dari jaringan yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi berbasis mikroelektronika. Dari waktu ke waktu, manusia tidak bisa menghindari kemajuan teknologi dan informasi, alhasil kini teknologi merupakan suatu hal "biasa" dalam kehidupan manusia, bahkan kini manusia tidak bisa hidup tanpanya. Perkembangan teknologi jika dimanfaatkan dengan baik oleh manusia maka akan mempermudah kehidupan manusia dan membawa manusia ke arah hidup yang lebih baik. 

Masyarakat jaringan atau network society dipopulerkan oleh Manuel Castells yang lahir pada tahun 1942 di Spanyol. Ide tentang masyarakat informasi ini sebenarnya pertama kali dimunculkan oleh Daniel Bell pada awal 1970-an melalui prediksi tentang datangnya masyarakat pasca industri. Pembahasan tentang masyarakat informasi ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Manuel Castells melalui konsep tentang masyarakat jaringan (Network society). 

Castells menyelesaikan pendidikan menengahnya dengan tinggal di Hellin, Albacete, Madrid, Cartagena, Valencia, dan Barcelona. Castells kemudian belajar hukum dan ekonomi di Universitas Barcelona pada tahun 1958-1962. Sebagai seorang aktivis mahasiswa melawan kediktatoran Franco, ia harus melarikan diri ke Paris dimana dia mendapat keuntungan dari persekutuan pengungsi politik dan lulus dari Fakultas Hukum dan Ekonomi Sorbonne pada tahun 1964. Castells kemudian melanjutkan untuk memperoleh gelar PhD di bidang Sosiologi dari Universitas Paris di tahun 1967. Manuel Castells telah menerbitkan 20 buku diantaranya The Rise of The Network, The Information Age: Economy, Society and Culture dll. 

Sebagai suatu perspektif teoritis tentang masyarakat dan kapitalisme informasional serta masyarakat jaringan, George Ritzer menyebutkan ada dua kelemahan yang menonjol dari teori Castells, pertama teori Castells merupakan suatu studi empiris yang mengandalkan data sekunder dan Castells berhati-hati untuk menghindari penggunaan serangkaian sumber daya teoritis yang mungkin dapat meningkatkan mutu karyanya. Kedua Castells dinilai tetap terkunci di dalam prespektif produktivitas dan gagal untuk membahas implikasi analisisnya untuk konsumsi. 

Selain itu, Castells dituduh Fuchs (2009) terlalu membesar-besarkan peran media baru teknologi informasi dalam perubahan masyarakat yang radikal, dan mengabaikan dominasi dari kapitalisme yang kuat dan telah bercokol lama, yang menyebabkan masyarakat menjadi korban ekploitasi sebagai konsumen yang dikendalikan kepentingan kekuatan industri budaya. 

Terlepas dari teori yang ditawarkan Manuel Castells masih bisa di perdebatkan dan bahkan dikritik para ahli teori dan analisis, Castells telah menyediakan fondasi yang lebih lengkap dan akurat, antara lain; pertama, bagi teoretisi globalisasi dan postmodern untuk mengembangkan lebih lanjut guna memahami perkebangan globalisasi perekonomian, kapaitalisme transnasional, teknologi informasional, internet, dan munculnya komunitas cyberspace telah benar-benar tak terbendung. Kedua, bagi pengembangan kajian tentang budaya dalam komunitas cyberculture.

Sumber : 

Santhiana, Fitri dkk. 2018. Informasionalisme, Network Society, dan Perkembangan Kapitalisme: Perspektif Manuel Castells

Manuel Castells. Berkeley Sociology. https://sociology.berkeley.edu/professor-emeritus/manuel-castells diakses pada 23 Oktober 2022 pukul 23.37

Margarita Tereseviciene et al. 2018. Characteristics of Digital and Network Society: Emerging Places and Spaces of Learning

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun