"Biasanya? Sejak kapan?" katanya kini berpura-pura dan mengada-ada dengan kening dan dahi yang berkerut-kerut.
"Sejak setiap pada tanggal 31 Â Desember bertahun-tahun yang lalu," tukasnya polos ketika sebuah percikan air gerimis hujan di Siang yang Bolong ini mengenai Tudung kuning jingganya.
"Ow, ulalala, ayayayaya, aku ingat sekarang,"
"Lantas?"
"Mari kita pergi kencan sekalian saja,"
"Itu bukan termasuk kencan, ini makan siang beneran, gratisan, kau tahu itu,"
"Apapun itu pastinya mari kita buktikan jika Nyanyi-nyanyi Alam akan selalu menghiasi dan juga menaungi kita di ujung kisah akhir tahun yang menduai setia ini, Phiaa tersayang," ujar Tuan Peeta Petter Rabbito. "Bagaimana, Bebek Sally? Apa kau setuju sekarang?" tannya kemudian.
"Itu kostumku,"
"Okeee, Anna Phiaaku tersayang,"
"Begitu,"
"Benar,"