Mohon tunggu...
Geet Anggit
Geet Anggit Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Geetanggit. Hobby: menulis, melukis, merajut, beragam crafting. Facebook: Git Anggit Instagram: madheee_i Blogg: littlebighopes.blogspot.com Youtube: @geetanggit1851

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seumpama Phiaa dan Peeta Bercerita Kisahnya

28 November 2024   09:28 Diperbarui: 28 November 2024   09:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ohooo??!" ucap yang ditanya seketika itu ketika ada suara indah mempesona sedang menanyakan kegiatannya di Siang hari yang hujan bergerimis dan yang - bolong ini.   Dan kedua mata Phiaa yang begitu cerah ceria menjadi bertambah cerah ceria saja ketika ia tahu siapa pemilik suara yang begitu saja tidak enggan untuk menyapanya dan juga bertanya tentang misinya hari ini yang bukan hanya misi-misian.  "Ulalala, kau rupanya?!" tanya Anna Phiaa yang begitu tersenyum gembira  ketika  dirinya tahu siapa yang tengah ia sapa sekarang ini ketika ia membalikkan badan dan tersenyum senang bukan kepalang.

Dilihatnya, Peeta menyunggingkan senyum yang begitu mempesona dan itu benar-benar mutlak. "Yaya, sedang apa kau dengan kostummu hari ini?" ujarnya bertanya dengan begitu takjub ketika melihat kepolosan dalam setiap gerak ekspresi dan juga suaranya yang begitu selalu menggaung dan menggema di seluruh hidupnya.

"Aku sedang menikmati hujan gerimis dan juga nyanyi-nyanyi Alam," kata Sang Nona Rintik hujan Anna Phiaa dengan tudung hujan bergambar Bebek Sally yang begitu terang dan benderang dan juga lucu menggemaskan.

Lantas, dengan sepatu Bootnya yang berwarna Kuning ke arah jingga dan bergambar Bebek Sally pula ia pun segera berkata lagi. "Haa-haa-haaa," ucapanya bereaksi.

"Kenapa Peeta tertawa?" kata Phiaa lalu bertanya kepada Sosok Petter Peeta si Rabbit yang begitu mempesona dan penuh dnegan cahaya cinta dan juga harapan satu Semesta Raya dengan Kamera Alam Rayanya yang begitu tangguh tanpa mengada-ada.

Sungguh Peeta adalah Pria yang baik dan juga bertanggung jawab,

Peeta kemudian menjadi tersenyum sejenak mengamati seraut wajah cantik manis tak membosankan milik Phiaa yang sedang begitu sangat mengeluarkan ekspresi yang nampak begitu heran.

"Ahhha, tak apalah, cuma ingin menertawakanmu saja,"

"Makannya dari itu aku tanya kenapa Peeta tertawa,"

"Karenaaa, ini sudah hampir kelewat jam Makan Siangnya," ujar Peeta yang tersenyum begitu sangat manis dan rupawan.

"Jadi kau mau mentraktirku seperti biasa?" tanya Phia dengan senyum sumringahnya yang berpendar cemerlang dari jarak setapak berapa itu dari hadapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun