Mohon tunggu...
Geet Anggit
Geet Anggit Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Geetanggit. Hobby: menulis, melukis, merajut, beragam crafting. Facebook: Git Anggit Instagram: madheee_i Blogg: littlebighopes.blogspot.com Youtube: @geetanggit1851

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seumpama Phiaa dan Peeta Bercerita Kisahnya

28 November 2024   09:28 Diperbarui: 28 November 2024   09:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lomba cerpen Pulpen XXII Kompas

Geetanggit

Dengan begitu memberengut kesal, Gadis manis dan juga semampai bergaris wajah tegas itu pun segera menghentakkan kedua kakinya yang ramping dan mungil, dan sekaligus, juga begitu sangat cocok dengan apa yang sedang dikenakannya di tengah hari hujan itu pun kini segera mendongakkan kedua lingkar manis dan juga menyemburat ke arah Langit cerah mendung berwarna biru dan juga kelabu yang sedang berkisah tentang kisah hari ini.

'Langit biru muda berkelabu dan berintik hujan kecil-kecil'  

Nah, begitu ia Phia memulai kisahnya di dalam imaji yang begitu bertumpuan pada sebuah tudung berkarakter Bebek Sally dan berwarna kuning ke arah jingga yang begitu apa adanya.  

"Dan, bukan hanya saja sepucuk harapan akan terkabul ketika kau sendiri pun, tak akan pernah  mengkhianati keinginan yang baik yang harus kau wujudkan,"  kata Phia di dalam sebisik hari Siang yang bertebaran dengan percikan gerimis harapan yang tak hanya mengundang tangis bahagia namun sekaligus harapan yang bisa kau genggam nyata daaaaaan. "Nyatakanlah!!!"  lantas, senyum lebar pun terlahir dengan begitu sangat ceria dan juga bahagia di area rintik hujan yang begitu luar biasa membahanakan nyanyi-nyanyi Alam yang mengusir sejuta hal yang membuatmu sedih dan akan tergantikan dengan sejuta cita dan gita cinta yang nyata tanpa dinyana-nyana.

Phia masih saja di sana, dengan gegap gempita yang begitu sangat menarik begitu saja untuk ditelusuri sesiapa yang melihatnya termasuk dari sepasang mata yang begitu tajam dan juga tegas dari sosok tanpa Tudung yang kini berdiri dengan berkacak pinggang dan diguyur rerintikan hujan yang begitu sangat segar.

Di siang hari Bolong. Ketika hujan gerimis menghiasi Alam dengan Nyanyi-nyanyi Alam berikut dengan sengatan dan kilasan kecil yang menggugah selera makan siang yang biasanya datang dengan jadwal yang sudah sebagaimana semestinya.

Dan, yaaaaa. "Yayyy!!! Yayyyy!! Kyaaaa!!!!" Phia masih bersorak sorai dan belum menyadari seseorang sedang mengamati setiap gerakannya sekecil dan seajaib apapun di sekitaran tempat ia sekarang sedang berlaku ajaib.

Seajaib Bebek Sally yang selalu baik hati walau seringkali dikecewakan oleh Badai. Namun, ditempatku, Badai selalu membuat sesuatu lebih dari sekedar baik. Harusnya?! Aih, bukan, bukan, seharusnya dan semestinya dan juga sebaiknya memang haru selalu seperti itu.

Lantas, seraya menggelengkan Kepala kanan dan kiri ia pun berkata kepada sosok ajaib Gadis itu. "Sedang apa Kau Anna Phiaa," kata suara itu bekata sekaligus bertanya pada seorang sosok yang beitu ajaib di depannya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun