Mohon tunggu...
Gede Surya Marteda
Gede Surya Marteda Mohon Tunggu... Freelancer -

Mencari jati diri di belantara Hutan Jati. Berusaha semampunya untuk menjadi pribadi yang humoris.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama FEATURED

Benarkah Harga Rokok di Indonesia Paling Murah?

8 Januari 2018   20:26 Diperbarui: 1 Agustus 2018   04:34 5276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Harga rokok di Indonesia itu sangat murah loh, paling murah sedunia!"

Sering banget saya jumpai pernyataan bernada mirip dengan pernyataan di atas tentang rokok. Apalagi kalau sudah berurusan dengan laman-laman aktivis anti rokok atau tembakau dan banyak politisi pun mengiyakan. Atas dasar kekepoan dan azas praduga tak bersalah (opo toh iki) saya coba mengulik-ulik dunia maya untuk mendapatkan informasi tentang benda "haram" ini. 

Mulai dari berita naiknya cukai rokok sampai mazhab rokok yang berbahaya untuk kesehatan saya temukan di internet. Beberapa situs berita juga mengumandangkan hal yang sama, "Rokok di Indonesia murah, di negara lain mahal" mengambil data dari beberapa institusi yang punya pamor tinggi macam websitenya PBB dan sebangsanya.

dok pribadi
dok pribadi
Hampir seluruh berita menyimpulkan hal tersebut dengan membandingkan harga rokok per bungkusnya di seluruh dunia. Australia itu konon punya harga rokok yang paling mahal, harganya bila dikonversi ke rupiah bisa mencapai Rp 244.000. 

Sedangkan, di Indonesia dengan uang Rp 17.000 kita sudah bisa pas-pus-pas-pus sebungkus rokok. Bahkan, konon di seantero ASEAN dengan logika tersebut, harga rokok di negara tetangga kita Malaysia dan Thailand jauh lebih mahal, kita berada di urutan ketiga setelah Vietnam dan Filipina. Sudah habis perkara, pernyataan tersebut dianggap sudah sahih. 

Tapi kok ada yang mengganjal yah buat saya?

Seakan-akan uang itu punya nilai tetap dan berdiri sendiri tanpa konteks. Seakan-akan uang itu, dari mana saja dan di mana saja, bisa dengan mudah dipersandingkan dan dilihat besar atau kecilnya. 

Seakan-akan uang itu tidaklah dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter. Seakan-akan uang Rp. 100.000 di sini akan sama daya belinya seperti bila digunakan di Australia atau di Amrik. 

Sejatinya, perbandingan dengan logika seperti itu adalah perbandingan yang tak adil dan malas. Sekarang coba kita masuk lebih dalam.

dok pribadi
dok pribadi
Rata-rata gaji di Australia per kapita adalah sekitar USD 6.600 per bulan atau setara dengan 85 juta rupiah. Di Indonesia rata-rata gaji perkapita per bulan sekitar 4-5 juta rupiah sebulan. 

Bila harga rokok di kedua tempat tersebut dibandingkan dengan gaji yang kita bisa dapatkan maka untuk membeli sebungkus rokok di Indonesia kita mengeluarkan uang 1,5 kali lebih banyak dibanding di Australia. Di Amrik, kita mengeluarkan uang 2 kali lebih banyak. Hanya di Thailand dompet kita sedikit lebih aman.

Nah, sekarang mana yang lebih mahal?

Apakah cukup dengan menambahkan konteks penghasilan? Saya nggak mau terjebak dengan logika yang sama dengan kebanyakan orang, saya masih belum puas. 

Berikutnya saya coba bandingkan dengan biaya makan dan biaya bensin, dua hal yang secara umum dibutuhkan untuk produktivitas. Dalam konteks makanan saya menggunakan data harga rata-rata sepaket Big Mac (karena di seluruh negara yang dibandingkan ada McD) supaya sahih untuk dibandingkan.

Yang saya dapatkan ternyata di Australia kita bisa mendapatkan 2-3 buah Big Mac dengan uang yang kita keluarkan untuk membeli rokok, begitu juga di Selandia Baru dan Amerika. Di Malaysia, beli sebungkus rokok sama saja seperti beli BigMac. 

Di Indonesia kita harus mengeluarkan uang dua kali lipat dibanding jika kita berada di Thailand. Kalau di perbandingan ini, Indonesia memang punya harga Rokok paling murah di antara negara-negara lainnya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Lebih ekstrim lagi kalau kita membandingkannya dengan uang untuk membeli bensin. Di Amrik, kita bisa mendapatkan 10 kali lebih banyak bensin dari sebungkus rokok dibanding di Indonesia. Perbandingan di negara lain bisa dilihat di gambar yang ada di bawah. Artinya, dalam konteks bensin, harga Rokok di Indonesia juga paling murah dibanding negara-negara lain.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Intinya, murah dan mahalnya sesuatu tergantung dari mana kita melihat. Mudah-mudahan kita bisa lebih bijak menyikapi isu rokok ini karena nggak bisa dipungkiri banyak orang menggantungkan hidupnya pada industri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun