Jadi apakah mungkin melaju 28.000 km/jam dengan bentuk seperti itu? Di ruang hampa udara hal tersebut sangat mungkin.
2. Eksperimen Bedford dan bumi ternyata datar?
Yap, ini salah satu amunisi pentolan dari teman-teman flatter. Eksperimen yang dilakukan oleh Robotham untuk membutikan bahwa Bumi tidaklah bulat seperti yang dikatakan semua orang, tapi datar.Â
Jika banyak pendapat para ahli yang mengungkapkan total luas lingkaran bumi ialah 25.000 mil, maka hitungan secara matematis jika total luas lingkaran bumi ialah 25.000 mil, seharusnya pada jarak +- 6 mil (9.7 km) sudah bisa melihat lengkungan (curve).
Akan Tetapi tapi Samuel Robowtham ini mencoba melihat kapal dengan tinggi 5 kaki dengan menggunakan teleskop yang dia didirikan setinggi 8 inch. Kemudian di taruh di atas air sungai Bedford, dengan begitu kapal tsb sudah melewati jarak lebih dari 6 mil (9.7 km), namun dia masih bisa melihat dengan jelas kapal tersebut dengan teleskopnya. Ya, itulah yang DILIHAT Robotham dengan teleskopnya. Tapi coba perhatikan gambar ini.
Fenomena yang terjadi itu disebut refraksi. Refraksi adalah pembiasan cahaya akibat perubahan densitas media pengantarnya. Jadi sedotan yang kalian lihat seolah-olah patah. Padahal, sedotan tersebut utuh.
Lantas apa hubungannya dengan eksperimen Bedford? Sangat penting. Dan ini ditemukan oleh salah satu Naturalis paling terkenal di Dunia, yang namanya juga diabadikan menjadi nama garis bayangan di Indonesia, Alfred Russel Wallace.
Suatu ketika Wallace melihat sayembara di Zetetic Astronomy seharga 500 Pound untuk siapa saja yang bisa membuktikan bahwa Bumi itu bulat. Wallace dengan riang menerima tawaran itu karena bisa mendapat uang dengan cara mudah.Â
Berpengalaman menjadi surveyor, Wallace menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan pada metode dan analisis dari eksperimen Bedford tersebut. Untuk membuktikan bahwa ia benar, ia mengulang kembali percobaan tersebut dengan sedikit perubahan.Â
Wallace menggunakan 3 kapal dengan sebelumnya dipasangkan piringan pada ketinggian 4 meter. 3 kapal itu disusun sedemikian rupa hingga dua kapal berada di sisi ujung kanan dan kiri, satu kapal berada di tengah. Ketiga penanda yang terpasang di kapal tersebut dipastikan memiliki ketinggian yang serupa. Kemudian dia melihat kembali piringan itu dari ujung jembatan satunya.