"Paus akan menyesal Trump tidak menjadi Presiden US kalau nanti ISIS menyerang Vatikan."
Dan lebih bombastis lagi, tim kampanye Trump men-tweet gambar Kota Suci Vatikan yang dikelilingi tembok yang masif. Mereka mau mengingatkan bahwa Paus hidup aman di tengah-tengah tembok batas Vatikan yang kuat dan megah. Mereka mengingatkan Paus bahwa Beliau tidak pantas "mengkafirkan" Trump hanya karena dia mau membangun tembok batas untuk menghalau imigran gelap.Â
Dan sekali lagi, Trump tidak takut menghina siapa saja. Paus berkomentar tentang Trump karena rasa kemanusiaan dan ibanya kepada kaum imigran. Namun komentar Paus justru menjadikan Trump sorotan berita dan manjadi alasan banyak orang Amerika untuk memilihnya.
Harapan Gedang Kepok, Paus Francis tidak mengulangi blunder besar ini karena kritikannya untuk Trump justru menjadi air pengurapan untuk seorang demagog yang akan jadi presiden Amerika.
Â
Salam Demokrasi! Merdeka!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H