Bentuk dasarnya rumah gadang adalah persegi panjang yang memanjang ke atas bukan simetris. Atapnya melengkung kuat seperti tanduk kerbau, sedangkan lekukan tubuh rumah adat seperti lambung kapal. Bentuk tubuh Rumah Gadang adalah persegi panjang, memanjang ke arah atas (trapesium terbalik), dengan sisi melengkung  atau rendah di  tengah.Â
Jika dilihat dari  sisi (penampang melintang) bangunan, persegi panjang ke atas ditutupi dengan segitiga, yang sisi-sisinya melengkung ke  dalam, semuanya menciptakan keseimbangan estetika yang sesuai dengan keyakinan hidup mereka. Secara fungsional, garis rumah gadangn menunjukkan adaptasi dengan alam tropis.Â
Atap runcing membantu melonggarkan air yang telah menempel pada lapisan ijuk. Hal ini memungkinkan air hujan untuk meluncur dengan cepat di atas atap, tidak peduli seberapa beratnya. Membangun rumah yang tumbuh ke atas disebut Silek, dan itu membebaskan Anda dari beban tapier.Â
Poros tinggi menyediakan udara segar, terutama di musim panas. Selain itu, rumah Gadang dibangun berjajar menurut arah dasar dari utara ke selatan untuk membebaskan mereka dari panas matahari dan angin.Â
Secara keseluruhan, arsitektur Rumah Gadang dibangun sesuai dengan kebutuhan estetika dan fungsi yang mencakup nilai-nilai kesatuan, keselarasan, keseimbangan dan kesepadanan menjadi satu kesatuan yang selaras atau selaras dengan alam.
Dilihat dari bentuk rumah gadang masyarakat Minang Kabau telah menginmplementasikan salah satu ilmu matematika yaitu geometri, salah satu bangunan rumah adat termasuk model bangun datar seperti bujur sangkar, persegi panjang, trapesium, segitiga dan garis isometrik. pembangunan departemen.Â
Model bangun ruang meliputi segitiga, segitiga sama sisi, segi lima, lingkaran, belah ketupat, Â kubus, balok, Â tabung, model properti matematika termasuk konsep simetri, fraktal, translasi (perpindahan).
Ukiran Rumah Gadang MinangkabauÂ
Pada dasarnya ukiran rumah gadang adalah berbagai pengisi bidang dekoratif yang berbentuk garis melingkar atau persegi. Motif umumnya tumbuhan merambat, akar daun, bunga dan badan buah. Pola rute biasanya melingkar, dengan rute sejajar, terjalin, terjalin, dan terhubung. Cabang dan ranting akar menekuk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah. Selain motif akar, motif lain yang ditemukan adalah motif geometris segitiga, persegi dan persegi panjang. Motif daun, bunga dan buah juga dapat diukir secara individual atau terus menerus.Â
Adanya geometri fraktal menunjukkan bahwa matematika bukanlah mata pelajaran yang kering dan dangkal, melainkan mata pelajaran yang indah yang dapat menghasilkan karya dengan citra artistik dan nilai intelektual yang tinggi.Â
Geometri ini menciptakan keindahan yang sangat luar biasa. Peninggalan nenek moyang ini berupa patung Minang Kabau menunjukkan bahwa nenek moyang kita juga mengenal keindahan melalui geometri fraktal matematis. Hanya saja mereka mungkin tidak menyadari bahwa pekerjaan mereka adalah geometri fraktal.